Perawan Ku Hilang Di Ambil Kakak Ku Sendiri
Aku adalah seorang gadis manis, sebut
saja namaku Sinta. Waktu itu aku
masih kuliah di tingkat satu.
Kehidupan keluargaku serba
berkecukupan. Aku punya dua kakak
perempuan dan seorang kakak laki-
laki. Kakak laki-lakiku sebut saja Andi,
memang bandel. Mungkin karena
pengaruh pergaulan di kota besar. Dia
tidak bekerja tapi suka keluyuran
dengan teman-temannya.
Aku bisa dibilang seorang gadis
modern, terutama dalam penampilan.
Bila ada tren baru seperti baju, celana,
rok, gaun, asesoris atau sepatu yang
lagi ngetren maka aku buru-buru
mencari buat aku pakai atau buat
ngeceng. Karena memang rekan-
rekanku semua begitu. Kami suka
jalan-jalan ke mall atau mejeng di
sekitar kampus.
Beberapa hari yang lalu papa dan
mamaku menjemput kakak laki-lakiku
dari kantor polisi setelah ortuku
bernegosiasi dengan polisi dan
kakakku tidak terbukti menjual
narkoba. Setelah itu kakakku jarang
keluar kamar, entah apa yang
dikerjakan di dalam kamarnya.
Kejadian laknat itu bermula ketika aku
pulang kuliah pada suatu siang. Pagi
itu aku kuliah dengan mengenakan
kaus merah dan rok selutut. Sampai di
rumah ternyata semua sedang keluar,
karena pembantuku baru pulang
kampung, jadi hanya Andi yang ada di
rumah..
Karena pintu rumah tidak dikunci jadi
aku bisa segera masuk rumah. Sunyi
sekali suasana di dalam rumah, lalu
aku naik kelantai dua. Aku lihat pintu
kamar Andi terbuka sedikit, samar-
samar aku dengar seperti desahan-
desahan aneh dari dalam kamar.
Pelan-pelan aku dorong pintu itu dan
kulihat kakakku sedang menonton
video, entah film apa yang
ditontonnya. Waktu itu Aku belum
sadar kalau sebenarnya Andi sedang
menonton BF. Lalu aku tutup lagi
pintu itu dan segera berlalu.
Aku segera menuju ke dapur karena
haus, dan minum segelas air. Lalu aku
ambil sepotong kue dari lemari es.
Sambil mengunyah kue, aku
membalikkan badan hendak menuju
ke meja makan, tiba-tiba aku
bertabrakan dengan Andi kakakku.
Tanpa aku sadari rupanya dia berjalan
dibelakangku. Aku segera berjongkok
mengambil potongan kue yang
terjatuh tadi. Diam-diam kakakku
memperhatikan aku yang sedang
berjongkok. Entah apa yang dilihatnya
mungkin belahan dadaku atau rokku
yang tersingkap.
Tiba-tiba dia mengangkatku dan
berkata, "Ayo ikut aku!". Lalu dia
menyeretku secara paksa. Aku
berusaha memberontak, tapi aku tidak
mampu melepaskan diriku. Dengan
kasar dia menyeretku sambil
membekap mulutku naik ke lantai dua.
Kemudian Andi menyeret aku masuk
ke kamarnya. Lalu tubuhku
dilemparnya ke tempat tidurnya.
Kemudian Andi menindih tubuhku dan
menciumi wajahku. Bau alkohol
tercium dari mulutnya. Ya Tuhan! Andi
berusaha melucuti pakaianku! Dia
raba-raba tubuhku, diremas-remasnya
payudaraku, lalu rokku disingkap dan
tangan nakalnya menyusup dan
meraba-raba sampai ke pangkal
pahaku.
Baca Juga : Perawan Ku Diambil Adiku Sendiri Saat Aku Tidur
Baca Juga : 7 Fakta dan cerita unik tentang Bercinta
Ya Tuhan! Dia mau memperkosaku!
Kakak kandungku sendiri mau
memperkosaku! "Jangan Kak jangan,
lepaskan aku! Lepaskan aku!"
Teriakku berkali-kali.
Tapi sayang tak ada seorang pun yang
menolongku. Sampai kemudian aku
hanya dapat menangis mengiba pada
Andi kakakku.
Andi tidak peduli, setelah dia berhasil
melepas BH dan CD ku lalu diciuminya
tubuhku mulai dari payudara, perut
lalu turun ke 'bagian paling pribadi'ku.
Tiba-tiba dia melepas baju dan
celananya sendiri. Dan ohh kulihat
'senjatanya' sudah tegak berdiri. Lalu
dihujamkannya 'senjatanya' tadi ke
lubang perawanku! Sementara aku
berusaha berteriak tapi leherku terasa
tercekat! Dan Andi terus saja
menusuk-nusukkan 'senjatanya'
tanpa ampun! Sampai akhirnya
'senjatanya' muncrat, kemudian dia
terduduk dan tertawa senang.
Sambil menangis aku segera
mengenakan pakaianku kembali dan
berteriak mengancam kakakku, "Awas
kamu! Nanti aku laporin sama Papa
dan Mama!"
Eeh Andi malah tertawa dan
menjawab, "Ayo silakan lapor.. Aku
tidak takut! Hahaha.."
Sambil menangis aku keluar dari
kamarnya. Aku telah kehilangan
keperawananku dengan cara yang
menyakitkan! Hilang sudah apa yang
selama ini aku pertahankan, milikku
yang paling berharga yang ingin aku
persembahkan untuk suamiku kelak.
No comments:
Post a Comment