Cinta Pertama Dan Terakhir Ku Yang Berkesan
Namaku Kania biasa dipanggil Nia, ini cerita saat aku duduk di bangku kelas 2 SMP, sebenarnya aku telah lama mengagumi sosok anak laki-laki bercelana abu-abu. Badan yang mungil dengan rambut agak bergelombang, kulit yang agak hitam tapi manis apabila dia tersenyum, membuatku salah tingkah. Ketidak-populerannya membuat dia tak banyak dikenal orang, itu karena dia sosok yang pendiam.
Baca Juga : Perawan Ku Diambil Adiku Sendiri Saat Aku Tidur
Baca Juga : 7 Fakta dan cerita unik tentang Bercinta
Sore hari ketika hendak pulang, aku berjalan melintasinya yang sedang duduk di sebuah warung kopi dekat sekolah. Kutatap wajahnya, dia membalas dengan senyuman. Ooh tuhan, ibarat es, aku mungkin sudah meleleh melihat senyuman manisnya itu. Tak sadar dengan itu, aku menabrak seorang anak lelaki yang bercelana abu-abu juga. Sangarnya dia, membuatku ketakutan. Tiba-tiba datang dua orang temannya. “Hey, manis boleh kenalan?” Tanya salah satu temannya itu. Rasa takutku semakin tinggi, aku takut diapa-apain. “Eeh.. Maaf kak” ucapku. Mereka malah terus menggangguku. Aku menangis ketakutan. Sosok lelaki bercelana abu-abu berdiri di belakangku tanpa disadari, ternyata si manis itu. “Ehm.. Hey bro, jangan ganggu anak kecil ini!” Gertaknya. Karena mereka tak senang dengan sikap si manis, akhirnya si manis pun dikeroyok. Aku yang ketakutan, tak dapat berbuat apa-apa. Hanya menangis dan menyaksikannya saja.
Tak kusangka, si manis babak belur dan berdarah di bibirnya. Setelah puas memukulinya, mereka pergi. “Ehh.. Kamu gak apa-apa?” Tanya ia kesakitan padaku. Aku melihatnya tak tega, perlahan mendekatinya. “Emm.. Maafkan aku, kamu pasti sakit” kataku. Aku membantu dan mengobati lukanya.
Singkat cerita, aku kini tau namanya, dia adalah Adi sudirman anak kelas dua SMK. Semenjak hari itu, aku semakin kagum padanya. Setiap hari kutuliskan rasaku padanya di buku diaryku. Semua tentangnya. Tak terduga, memang cocok kuucapkan untuk ceritaku ini. Rasa kagumku, membawaku ke lembah cinta yang indah. Aku jatuh cinta padanya.
Hari senin, tepatnya tanggal 12 mei aku utarakan perasaanku padanya, Sungguh tak tau malunya diriku, untungnya dia memberi respon positif padaku. Semakin berwarnanya hariku. Lelaki mungil manis yang telah lama kukagumi telah menjadi kekasihku. Kedekatan, semakin aku mengenalnya. Dia ternyata sosok lelaki baik hati, ramah, lembut dan begitu perhatian. Dia juga penyabar disaat aku sedang marah dia membujukku dan mengajakku ke tempat yang tak bisa kulupakan.
Ini semua berakhir, saat berita buruk tiba. Kelulusanku mengubah semuanya. Aku yang meneruskan sekolah ke luar kota mengikuti orangtuaku, meninggalkannya. Sedih memang sungguh menyedihkan. Saat ku pamit padanya, dia berkata “tak apa, meski kita akan berpisah sekarang. Jika jodoh pasti kita akan dipertemukan” aku menangis sambil memeluknya erat. Kucium tangannya, berat aku meninggalkannya, lambaian tangan dan tetesan air mata mengiringi kepergianku. Senyuman manis yang tampak dipaksakan terlihat di wajahnya.
No comments:
Post a Comment