Indonesia memanfaatkan teknologi yang dikembangkan perusahaan Jepang, NEC, untuk mendeteksi terjadinya gempa bumi di 90 titik rawan gempa yang tersebar di banyak daerah.
Menurut CEO NEC Corporation, Takashi Niino, penggunaan teknologi yang dikerjasamakan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akan terus ditingkatkan untuk membuat pendeteksian gempa di setiap wilayah di Indonesia semakin akurat.
"Saat ini, pemasangan alat untuk mengidentifikasi, mengukur getaran gempa sudah dilakukan di kurang lebih 90 titik," ujar Niino usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin 3 September 2018.
Alat berfungsi seketika mengirim data melalui jaringan informasi kebencanaan saat getaran gempa bumi baru dimulai. Data cepat yang dikirimkan akan membuat pemerintah bisa dengan segera pula mengambil langkah tanggap darurat di lokasi bencana. "Proyek (pemasangan)-nya saat ini terus berjalan," ujar Niino.
Baca Juga : Perawan Ku Diambil Adiku Sendiri Saat Aku Tidur
Baca Juga : 7 Fakta dan cerita unik tentang Bercinta
Alat berfungsi seketika mengirim data melalui jaringan informasi kebencanaan saat getaran gempa bumi baru dimulai. Data cepat yang dikirimkan akan membuat pemerintah bisa dengan segera pula mengambil langkah tanggap darurat di lokasi bencana. "Proyek (pemasangan)-nya saat ini terus berjalan," ujar Niino.
"Banyak hal yang bisa dilakukan dengan teknologi kami," ujar Niishi.
No comments:
Post a Comment