Cerita Dewasa Akhirnya dia pun mau
Hari
ini aku baru saja hadir diresepsi pernikahan mantan pacarku, namaku
Ajay dan saat ini aku sedang galau karena mantan pacarku yang menikah
itu masih aku cinta. Tapi dia lebih memilih laki-laki yang telah di
jodohkan oleh kedua orang tuanya, Dita namanya kami menjalin hubungan
sudah hampir empat tahun lamanya mulai dari kami kuliah dulu hingga
sekarang kami bekerja di kantor yang sama pula.
Teman
satu kantorkupun tahu kalau Dita merupakan pacarku, dan bnayak pula
yang berkomentar kalau Dita memang lebih baik memeilih suaminya dari
pada aku yang hanya seorang staf biasa. sedangkan suaminya seorang
pengusaha sukses, karena itu aku dengar Dita juga berhenti bekerja dan
memilih mengikuti suaminya yang tinggal di kota besar beda dengan kota
ini.
Awalnya
aku sempat merasa kecewa dan patah hati tapi aku berusaha mencoba tidak
menampakan hal itu pada Dita. Dan juga di depan teman satu kantorku,
walau sebenanrnya aku frustasi bahkan hampir setiap malam aku minum
untuk menghilangkan rasa kecewaku pada Dita pacarku. Bagaimana bisa aku
langsung melupakan dia yang selama empat tahun ini mengisi hari-hariku.
Bahkan
kami sering melakukan adegan seperti dalam cerita sex, dan kamipun
sempat hidup bersama ketika aku masih kuliah dengan menempati tempat kos
dan kamar yang sama. Tapi Dita tidak lagi mengingat masa-masa itu dia
sudah memilih laki-laki yang bisa memberinya harta bukannya memilih
cinta, dan mengingat hal itu aku harus segera move on tekadku dalam
hati.
Di
kantor banyak juga yang mencoba mencomblangi aku dengan beberapa gadis
yang masih single di kantor, tapi aku masih enggan untuk memadu kasih
apalagi menjalin hubungan dengan gadis itu. Di dalam hatiku masih ada
nama Dita yang terus saja terbayang setiap aku melangkah baik di rumah
maupun di kantor ini padahal sudah hampir sebulan dia menikah.
Aku
yakin dia sudah melupakan aku juga, karena kini dia berada di luar
kota. Masih aku ingat ketika kami memadu cinta berhubungan intim
layaknya dalam adegan cerita sex. Dita begitu mencintai aku bahkan dia
begitu baik pada adikku dan juga orang tuaku, aku tidak menyangka kalau
harta bisa membuatakan matanya untuk meninggalkan aku yang selama ini
mencintainya.
Sampai
akhirnya aku bertemu kembali dengan Dita tanpa aku duga sebelumnya,
waktu itu aku pergi kesebuah swalayan yang ada di kotaku. Aku memang
terbiasa membeli kebutuhanku sendiri, sampai akhirnya aku membawa
belanjaanku menuju tempat parkir swalayan tersebut, tapi aku di kejutkan
oleh suara yang tidak asing di telingaku ” Ajay….” Akupun menoleh.
Aku
lihat Dita menenteng belanjaan sendirian di samping mobilnya, aku ingin
sekali berlari dan memeluknya tapi aku hanya bisa terdiam karena tanpa
aku melakukan hal itu Dita sudah berlari memeluk tubuhku ” Ajay.. aku
kangen… sa.. yang….. ” Aku ingin menghindar dari pelukan Dita tapi
sebaliknya yang terjadi aku peluk hangat dan begitu erat tubuh Dita.
Bahkan
berkali-kali aku cium wajahnya dan diapun membiarkan hal itu. Kemudian
dengan lembut Dita mengajaku pergi dari tempat itu dengan mengendarai
mobilku kamipun berangkat menuju ke sebuah hotel sedangkan mobil Dita
masih terparkir di swalayan tadi. Sampai di dalam kamar hotel kami
langsung saling dorong tubuh kami masing-masing sambil melumat bibir.
Dengan
penuh nfsu aku lepas satu perastu pakaian Dita begitu juga dia. Aku
yakin Dita juga kangen padaku saat itulah aku sudah berada di atas
tubuhnya lalu aku masukkan kontolku kedalam memeknya yang masih
mengering tapi aku paksa juga meskipun Dita agak merintih kesakitan,
karena aku sudah tidak dapat menahan konakku untuk segera menyelinap
masuk dalam memek Dita.
Perlahan
aku gerakan tubuhku dan terdengar Dita mendesah ” ooouuggghh….
eeeeeeuuuummmmppphhh…… aaaaagggghhhh….. aaaaaaaagggghhh… aaaaaaggghh…
aaaaaaggghhh… aaaaaaggggghhh…. ” Mungkin kini dia tidak lagi merasa
perih dalam memeknya karena aku lihat Dita sudah menikmati setiap
gerakanku di atas tubuhnya yang sudah dalam keadaan bugil.
Aku
melepas rasa kangenku dengan cara menghentakan kontolku beberapa kali
pada lubang memek Dita ” Oooouuuggghhh…. ooouuggghh…. aaaaaggggghhh….
aaaggghhh… sa… yang….. aaaaaaggghhh… aaaagggghhh… ” Kembali dia mendesah
sambil menggigit lenganku dengan begitu mesranya bahkan dia jambak
rambutku dengan membuatnya kusut tapi aku suka hal itu.
Ketika
aku memutar kontolku dalam memeknya Dita mengerang bukan lagi mendesah ”
Ooouuuwwww… aaaaagggghh…. aaaaagggghhh…. aaaaagggghhh… ” Saat itulah
aku bergerak semakin cepat memutar kontolku, nikmatnya akupun merasakan
juga. Dan berkali-kali pula Dita mengerang lagi membuatku merasa puas
karena aku yakin Dita juga merasakan hal yang sama.
Kini
gerakanku agak melambat menggoyang pinggulku tapi aku tekan semakin
dalam kontolku, kedalam lubang memek Dita diapun merasa horny
kelihatannya ” EEeeuuummmppphhh….. aaaaaggggghhhh…..
eeeeeuuuummmppphhh…. aaaaaggggghhhh…… aaaagggghhh… ” DIta menggigit
bibirnya diapun memejamkan matanya mungkin dia horny saat itu.
Kembali
aku mempercepat gerakan pantatku hingga akhirnya akupun mengerang lebih
keras dari erangan Dita ” OOoooouuugghh… Ditaaa….. aaaaaggghghhh……
aaaaaaggghhh… ” Muncrat lendir kenikmatanku memenuhi lubang memek Dita,
diapun terlihat tersenyum bangga di bawah tubuhku yang kini tidak lagi
bertenaga malah aku terkulai lemas di atas tubuhnya.
No comments:
Post a Comment