Cerita dewasa Akibat Salah Curhat - Cewek Hot - Cewek Panas - Cewek Indonesia - Cewek Abg Plus - Pijit Plus

Breaking

Home Top Ad


Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, May 21, 2019

Cerita dewasa Akibat Salah Curhat

Cerita dewasa Akibat Salah Curhat 

Cerita dewasa Akibat Salah Curhat

Hari senin pagi, setelah upacara yang membosankan, semua guru dan siswa sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Tak terkecuali pak Bowo yang sedang sibuk memacu birahinya diruangan kepala sekolah. Pagi-pagi pak Bowo sudah minta jatah karena semalam ribut dengan istrinya sampe-sampe istrinya pergi dari rumah membawa anak mereka.


Sebenarnya pak Bowo meminta bu Farah dan bu Niken untuk datang sebagai pelampiasan emosinya, tapi sayangnya hari senin adalah hari padat untuk bu Niken karena harus mengajar penuh, sehingga kali ini bu Farah yang terpaksa menemani pak Bowo sendirian.

Bu Farah sedikit heran dengan permainan pak Bowo yang cenderung kasar. Setelah sekian bulan menjadi budak seks kepala sekolahnya itu, baru kali ini bu Farah merasa permainan pak Bowo benar-benar menyakitinya. Tapi meski begitu bu Farah tak bisa protes karena bisa-bisa pak Bowo akan semakin kasar dan menyakitinya.

“Aaahh aahh anjing, memek lontee, enak banget kamu Faar, aahh aahh aahh” racau pak Bowo yang sedang menyetubuhi bu Farah dari belakang. Bu Farah tak membalasnya karena sedang menahan jeritannya agar suaranya tak sampe didengar orang diluar ruangan ini. Bu Farah masih memakai seragam lengkapnya, hanya roknya saja yang dinaikan keatas. Dan tentu saja bu Farah tidak memakai pakaian dalam seperti perintah pak Bowo, sehingga tadi begitu terbuka langsung ditancap oleh penis pak Bowo. Kondisi waginanya yang masih kering itulah yang membuatnya kesakitan.

Pak Bowo masih terus menggenjot bu Farah dengan kasar. Buah dada bu Farah yang masih tertutup seragam dinasnya diremas dengan brutal oleh pak Bowo, membuat wanita itu tak bisa menahan air matanya karena menahan sakit. Kali ini pak Bowo hanya ingin memuaskan dirinya sendiri, tidak peduli dengan wanita yang sedang disetubuhinya itu.

    
Semakin lama gerakan pak Bowo semakin cepat. Bu Farah bisa merasakan penis didalam vaginanya itu mulai berkedut. Dan kemudian dengan beberapa hentakan kasar yang cukup menyakitkan, pak Bowo menyemburkan lahar panasnya didalam vagina bu Farah.

Setelah itu pak Bowo menarik keluar penisnya, lalu membalikan badan bu Farah dan menyuruhnya untuk membersihkan penis itu. Bu Farah kemudian berjongkok dan menjilati penis pak Bowo dengan lembut, tapi rupanya pak Bowo sedang tidak ingin bermain lembut.

Dia memegang kepala bu Farah dan langsung memasukan penisnya dengan kasar. Bu Farah sangat terkejut tapi kepalanya tak bisa digerakan menghindar karena dipegang kuat oleh pak Bowo. Akhirnya bu Farah hanya bisa pasrah dan berusaha memanjakan penis yang baru saja menyembur rahimnya itu.


Setelah merasa puas pak Bowo menarik penisnya keluar lalu memakai lagi celananya. Dia duduk disofa sambil merokok. Disekolah itu sebenarnya sudah dibuat aturan tidak boleh merokok, tapi tentu saja hal itu tidak dipedulikan oleh pak Bowo yang sedang emosi. Bu Farah membersihkan vaginanya dengan tissu basah, lalu duduk disamping pak Bowo. Hari ini bu Farah tidak mendapatkan kepuasan sama sekali.

“Pak, bapak kenapa sih kok hari ini mainnya kasar?”
“Aku lagi emosi Far. Aku ribut sama istriku, dan sekarang dia pulang kerumah orang tuanya, anak-anak juga dibawanya”
“Loh emangnya kenapa pak?”
“Masalah sepele sebenarnya, aku tanya kenapa dia terlalu memanjakan anak-anak. Masa masih pada SD gitu udah dibeliin iphone7. Eh dia malah marah-marah, bilangnya itu kan duit duitnya, bukan duitku, jadi terserah dia. Ya aku makin jengkel karena dia udah bawa-bawa masalah finansial. Kamu tau kan istriku gajinya lebih besar daripada aku, hampir 3 kali lipat lho”
“Waduh, repot juga pak urusannya kalo begitu”
“Yaudah mau gimana lagi. Biar aja lah dia pulang, toh aku masih punya memekmu sama memeknya Niken, nggak dapet jatah dari dia masih dapet dari kalian berdua”

Bu Farah hanya mengangguk. Jauh didalam hatinya dia tersinggung karena hanya dianggap sebagai pelampiasan nafsu kepala sekolahnya itu. Dia merasa dirinya sudah seperti pelacur, atau bahkan lebih rendah daripada pelacur, karena pelacur saja dibayar, sedangkan dia tidak. Bokep Barat


“Oh iya, mana yang kamu janjiin kemarin Far?”
“Eh, janji apa pak?”
“Loh masak lupa? Itu lho katanya mau nyariin buat gantinya ponakanmu. Apa mau Ella aja yang kamu kasih ke aku biar aku perawanin dia?”
“Eh jangan pak, jangan Ella. Iya iya nanti saya carikan”
“Lagian emang kamu yakin Far si Ella masih perawan?”
“Yaa yakin nggak yakin pak”
“Loh maksudmu?”

“Ya saya sendiri, sama mamanya Ella, kakak ipar saya itu kan sering ngasih nasehat-nasehat sama dia kalo pacaran jangan sampe kebablasan. Kalo saya emang udah jebol, udah kayak gini, tapi mamanya itu pak yang paling cerewet, tapi ya nggak tau juga pak namanya anak jaman sekarang, tau sendiri gimana gaya pacarannya”
“Pacarnya si Andi anak kelas 3 itu kan?”
“Iya pak”
“Hmm, mungkin sih kalo dilihat-lihat mereka belum melakukan hal-hal yang jauh. Kalo kulihat si Ella seperti itu, si Andi juga lumayan alim anaknya”
“Ya mudah-mudahan aja pak”
“Ya udah, yang penting kamu cepet cariin gantinya, kalo nggak aku embat juga nanti si Ella, kalo perlu sama mamanya sekalian”
“Iya iya pak nanti saya cariin, jangan maruk gitu dong. Yaudah saya balik keruangan ya pak”


Bu Farahpun meninggalkan ruangan pak Bowo. Memang saat ini bu Farah sudah menjadi budak nafsu pak Bowo dan selalu menuruti kemauan lelaki itu. Tapi untuk mengorbankan keluarganya sendiri dia jelas tidak mau. Bu Farah tahu pak Bowo tertarik dengan Ella, karena itu dia harus mencari penggantinya. Bu Farah tidak tahu kalo keponakannya itu malah sudah diperawani oleh Gino, guru yang menjadi korban pemecatan gara-gara fitnahnya dan pak Bowo, yang sedang menjalankan balas dendamnya satu persatu.

Bu Farah yang sudah kembali keruangannya segera membuka laporan mingguan dari para guru untuk memeriksa progres nilai dari para siswa. Sampe waktu bu Farah berhenti disebuah halaman, dia membaca sekilas dan tersenyum. Dia lalu menghubungi pak Bowo, memberi tahu nama dan masalah dari data siswa yang dia baca. Pak Bowo tentu senang mendengarnya, dan mulai memberikan rencana untuk dijalankan oleh bu Farah. Bu Farah hanya mengangguk-angguk saja mendengar perintah pak Bowo, setelah sudah jelas semua diapun menutup telponnya lalu beranjak ke kelas siswi tadi.

Tok tok tok
“Ya masuk”
“Selamat siang pak”
“Oh kamu, iya siang. Duduk dulu”
“Makasih pak. Hmm, maaf pak, tadi kata bu Farah bapak manggil saya ya?”
“Iya Sis, tapi kayaknya nggak jadi ngomong sekarang, saya baru dapat telpon ada rapat mendadak di dinas. Nanti sepulang sekolah kamu kerumah saya aja ya”
“Hmm, tapi pak”
“Ini penting banget Sis, dan kalo kamu belum tau rumah saya, tanya aja alamatnya sama bu Farah”
“Ya udah kalo gitu pak, nanti sore saya kerumah bapak”
“Ya udah, saya pergi dulu”

Pak Bowo kemudian pergi dengan membawa tas kerjanya. Gadis yang datang keruangannya juga ikut pergi. Gadis itu adalah Fransiska, atau lebih sering dipanggil Siska. Sekarang dia sudah kelas 3. Gadis cantik ini tadi dipanggil oleh bu Farah dan diberi tahu untuk menghadap pak Bowo sang kepala sekolah karena ada hal penting yang harus dibicarakan secepatnya. Siska sebenarnya sudah bisa menebak apa yang ingin dibicarakan oleh kepala sekolahnya itu, pasti karena nilainya yang akhir-akhir ini terus menurun.

Tapi sayangnya pak Bowo harus ada rapat dadakan sehingga mau tak mau nanti sepulang sekolah Siska harus pergi kerumah kepala sekolahnya itu. Karena memang belum tahu dimana rumah pak Bowo diapun menemui bu Farah dan menanyakan alamatnya. Bu Farah sedikit heran tapi kemudian tersenyum dan memberikan alamat rumah pak Bowo. Sepeninggal Siska bu Farah masih tersenyum menggelengkan kepalanya.

Hari itu Siska melewati jam-jam pelajaran dengan bosan. Sebenarnya dia termasuk siswi yang berprestasi, tapi sayang karena masalah yang dihadapinya akhir-akhir ini berdampak besar bagi nilainya. Akhirnya jam pelajaran terakhir sudah selesai. Siska bergegas mengemasi tasnya dan meninggalkan kelas. Dia berjalan keluar dari gerbang sekolah untuk menuju kesebuah rumah tempatnya menitipkan mobil.


Karena memang sekolah melarang siswanya untuk membawa mobil, terpaksa dia harus memarkirkannya diluar lingkungan sekolah, tentu saja dengan membayar uang parkir perbulannya kepada si pemilik rumah. Bukan hanya dia saja yang melakukan itu, tapi juga beberapa siswa lain yang berasal dari keluarga kaya juga memarkirkan mobilnya disana, karena selain memiliki halaman yang luas, keamanannya juga terjamin.

Siska langsung memacu mobilnya menuju kerumah pak Bowo berbekal dari alamat yang diberikan bu Farah. Rumahnya cukup jauh juga ternyata dari sekolah, berada disebuah perumahan kelas menengah yang penghuninya rata-rata adalah pegawai kantoran seperti pak Bowo.

Sampai digerbang perumahan itu Siska bertanya kepada satpam letak rumah pak Bowo, ternyata masih agak masuk. Akhirnya tak lama kemudian Siska sudah sampai dirumah itu. Rumah-rumah dilingkungan ini rata-rata sama bentuknya, hanya hiasan-hiasannya saja yang sedikit membedakan. Terlihat oleh Siska mobil pak Bowo ternyata sudah terparkir, diapun memasukan mobilnya kehalaman rumah kepala sekolahnya itu.

Tok tok tok
Tidak ada jawaban dari dalam.

Tok tok tok
“Iya sebentar” akhirnya terdengar suara pak Bowo dari dalam rumah.

Cerita Dewasa Akibat Salah Curhat
“Oh kamu Sis, ayo masuk dulu”
“Iya pak makasih”
“Duduk dulu Sis. Gimana nggak nyasar kan nyari rumahku?”
“Oh nggak kok pak, tadi udah dikasih alamat sama bu Farah. Trus didepan udah nanya satpam juga tadi”
“Wah syukurlah kalo gitu. Eh tunggu dulu bentar ya, aku rapihin dulu kerjaanku”
“Baik pak”

Pak Bowo masuk kedalam meninggalkan Siska sendirian diruang tamu. Siska melihat-lihat kondisi ruang tamu itu, cukup rapi. Ada sebuah foto besar yang didalamnya ada pak Bowo, istrinya dan juga anak-anaknya. Tak lama kemudian pak Bowo kembali keruang tamu.

“Hmm, kira-kira kamu udah tau belum kenapa saya minta menghadap?” tanya pak Bowo
“Hmm, soal nilai-nilai saya ya pak?”
“Iya Sis, bener banget. Saya tadi baru dapet laporan dari bu Farah. Bulan ini kok nilai kamu anjlok banget, kenapa?”
“Hmm, itu, hmm mungkin saya kurang belajar pak”
“Nggak mungkin kalo cuma itu Sis. Saya tau kamu termasuk murid yang pintar. Biasanya kamu selalu dapat rangking 5 besar dikelasmu, tapi kok bisa nilaimu jeblok gini?

Cerita Dewasa Akibat Salah Curhat
Siska terdiam. Dia bingung apakah harus menceritakan masalahnya apa tidak, karena ini menyangkut keluarganya.

“Gini ya Sis. Kamu tau kan sekolah kita ini sekolah unggulan. Kita punya standar yang tinggi soal nilai. Dan lagi kamu itu udah kelas 3, bentar lagi ujian akhir. Selama ini belum pernah ada lho murid dari sekolah kita yang nggak lulus. Dengan nilai kamu saat ini, aku khawatir kamu bisa nggak lulus Sis”

Siska menundukan kepalanya. Tak terasa matanya mulai berkaca-kaca.

“Sis, kalo kamu emang ada masalah kamu cerita aja sama aku. Sebagai kepala sekolah aku juga bertanggung jawab dengan murid-muridku, termasuk kalo mereka ada masalah, yang masalah itu berpengaruh terhadap nilainya” nada bicara pak Bowo mulai diperhalus agar Siska mau menceritakan masalahnya.

“Hiks, orang tua saya pak” akhirnya Siska mau bercerita, tapi dia mulai terisak.
“Orang tua kamu kenapa? Cerita aja Sis”
“Orang tua saya ribut, dan mereka sekarang pisah rumah”
“Lho kok bisa gitu?”
“Hmm, mama saya, nuduh papa saya selingkuh. Ya terus mereka ribut besar. Bahkan saya dan kakak saya yang mau mendamaian malah dimarahi habis-habisan sama mereka. Kakak saya yang nggak tahan akhirnya keluar dari rumah, dia milih kos sejak bulan kemarin. Tinggal saya dirumah sama mama saya. Itupun saya sering dimarahi sama mama saya”

Cerita Dewasa Akibat Salah Curhat
Siska bercerita sambil menangis. Melihat itu pak Bowo pindah duduknya kesamping Siska. Dengan sikap kebapakannya dia mengelus kepala Siska. Dia terus meminta Siska untuk bercerita. Siska kemudian menumpahkan semua yang dia pendam selama ini kepada pak Bowo kalo dia sudah tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya. Bahkan dia mulai tidak peduli dengan mereka juga. Siska terus bercerita sambil menangis sampe tak sadar kalo sekarang dia sedang dipeluk pak Bowo. Siska yang sedang galau justru merasa nyaman dipeluk oleh kepala sekolahnya itu.

“Kamu tunggu disini bentar ya” pak Bowo kemudian meninggalkan Siska lagi sendirian diruang tamu. Beberapa saat kemudian dia datang dengan membawa segelas air putih.
“Nih minum dulu, biar kamu agak tenang” Siska menurut saja dan meminum air yang dibawa pak Bowo tadi. Kemudian pak Bowo menuju ke pintu rumahnya dan menutupnya. Siska menatapnya dengan heran.

“Biar nggak ada yang liat kamu nangis. Kita pindah kedalam aja Sis, nggak enak ntar kalo ada yang denger kamu nangis kayak begitu”



Entah kenapa Siska menurut saja. Dia berdiri dan membawa gelas minumnya tadi dan mengikuti pak Bowo keruang tengah rumahnya. Disitu dia duduk disofa, dan pak Bowo langsung duduk disampingnya. Kembali pak Bowo memeluk Siska sambil memberinya beberapa nasehat. Siska tak curiga sedikitpun dengan pak Bowo. Dia bahkan menganggap kepala sekolahnya itu seperti orang tua yang menasehati anaknya sendiri. Karena itulah dia semakin lancar bercerita, tapi juga belum berhenti menangis.

Siska mulai merasa badannya menghangat. Dia bingung apakah karena merasa nyaman dipeluk oleh pak Bowo, atau karena sudah semakin berkurang bebannya karena akhirnya bisa menceritakan masalahnya keorang lain. Sementara itu pak Bowo malah senyum-senyum melihat perubahan reaksi pada tubuh Siska. Dia tahu obat perangsang yang dia campurkan ke minuman Siska sudah mulai bekerja. Karena itulah tangan pak Bowo yang tadi mengelus-elus kepala Siska kini turun membelai lengan gadis itu.

Siska benar-benar tak menyadari bahaya yang mengancamnya. Padahal sebenarnya Siska juga bukan cewek lugu, tapi karena sedang galau dan merasa mendapatkan tempat curhat yang tepat, dia jadi tak mencurigai pak Bowo sama sekali. Dia membiarkan saja tangan kanan pak Bowo memeluknya dan sekarang berada dilengan kanannya, bahkan seperti menariknya agar semakin menempel.

Cerita Dewasa Akibat Salah Curhat
Dia juga biarkan tangan kiri pak Bowo memegang tangan kirinya, dan sedikit meremasnya. Siska masih terus bercerita, sedangkan pak Bowo sesekali menanggapinya dengan nasehat singkat, sambil bibirnya beberapa kali mencium kepala Siska. Siska menganggap tindakan pak Bowo itu untuk berusaha menengangkannya, makanya dia membiarkan saja.

Tangan kiri pak Bowo bergerak naik kedaerah telinga Siska. Dia menyingkirkan rambut lurus Siska yang menutupi telinganya. Hal itu membuat Siska sedikit berdesir, tapi dia masih menganggap pak Bowo tidak sedang melakukan hal buruk. Tangan kanan pak Bowo semakin turun dan kini memeluk perut Siska, begitu juga dengan tangan kirinya yang menyusul ke perut Siska.

“Jadi menurutmu, papamu itu selingkuh nggak Sis?”
“Saya juga nggak tau pak. Tapi mama saya yakin banget, bahkan bilang kalo punya buktinya papa lagi selingkuh”
“Hmm, heran ya. Mamamu bukannya masih cantik Sis? Bodinya juga masih montok, pasti juga masih muasin kan diranjang. Aku aja kalo sama mamamu masih mau kok” pak Bowo mulai memancing Siska dengan kata-kata yang menjurus vulgar.
“Ya nggak tau pak, mungkin selingkuhan papa lebih cantik dan lebih sshh montok” Siska tiba-tiba mendesis saat merasa bibir pak Bowo menyentuh telinganya. Dia merasa sangat geli didaerah itu.

“Sekarang jadi nggak heran aku Sis”
“Nggak heran kenapa pak?”
“Nggak heran kalo kamu montok gini, pasti nurun dari mamamu”
“Hahaha pak Bowo ih bisa aja bercandanya” Siska mulai bisa tertawa mendengar ucapan pak Bowo.
“Loh bener lho, nih liat aja toket kamu gede gini, punya mamamu juga gede kan?” tanya pak Bowo sambil kedua tangannya menangkup buah dada Siska, tapi langsung menariknya lagi.
“Ssshh aahh iyaa pak, punya mama juga gede”
“Gedean mana punyamu sama punya mamamu?”
“Gedean punya mama pak, tapi udah agak kendor, punya saya masih kenceng” jawab Siska begitu saja.
“Masa sih? Coba aku pegang lagi” pak Bowo kembali memegang kedua buah dada Siska, dan sedikit meremasnya.
“Ssshhh aaahh paaak jangaaan” Siska mencoba menghentikan tangan pak Bowo, tapi justru sekarang telinganya diciumi oleh pak Bowo.

Siska mulai menyadari kalo ini sudah kelewat batas. Dia sudah lengah dan akibatnya sekarang kepala sekolahnya itu begitu saja meremas kedua buah dadanya. Siska mencoba berontak, tapi entah kenapa tubuhnya jadi lemas, bahkan dia merasa nikmat diremas oleh pak Bowo.


“Pak Bowo udaah paak, lepasin Siska” pintanya memelas.
“Iya sayang, nanti aku lepas semua baju kamu” jawab pak Bowo yang mulai menciumi wajah Siska.

Siska berusaha memalingkan wajahnya, tapi ciuman pak Bowo justru mengarah ke leher dan telinganya. Tangan Siska berusaha menahan kepala pak Bowo, tapi kemudian dengan tangan kirinya pak Bowo menarik dasi yang masih terpasang diseragam Siska hingga lepas. Tangan kanan pak Bowo masih terus meremas payudara Siska, sedangkan tangan kirinya melepas kancing baju Siska satu persatu.

Belum sempat menyadari, baju Siska sudah ditarik lepas oleh pak Bowo, membuat gadis itu semakin panik. Bahkan waktu behanya dilepas dia tak sempat menahannya. Siska berusaha menutupi ketelanjangan dadanya dengan kedua tanganya, tapi kemudian pak Bowo menelikung tangan Siska kebelakang, lalu mengikatnya dengan dasi yang dilepaskan tadi. Setelah itu pak Bowo mendorong tubuh Siska sampe rebah disofa.

“Wuuiih gila, masih SMA aja toketmu udah gede gini Sis, montok lagi, beneran masih kenceng”
“Hiks hiks jangan pak, udaah. Lepasin Siska, kenapa jadi gini?” Siska kembali menangis.
“Asal kamu tau Sis, aku nyuruh kamu kesini bukan buat dengerin curhatmu, tapi buat nikmatin tubuhmu”
“Aaaaahhh jangaaaann paaakhh” Siska menjerit saat bibir pak Bowo menyentuh buah dadanya.


Pak Bowo kini sedang menyusu di dada gadis 18 tahun itu. Siska sudah tak bisa meronta karena tangannya diikat, jadi dia hanya bisa teriak meminta pak Bowo untuk menghentikan aksinya. Sementara itu pak Bowo terus menyusu di payudara 36C milik Siska dengan penuh nafsu. Dia tak mengira bentuk tubuh anak muridnya itu begitu indah, dia tak pernah memperhatikannya selama ini.

Tangan pak Bowo juga mulai menggerayangi paha Siska. Tak rela dijamah lebih jauh Siska berusaha mentup rapat-rapat kedua kakinya. Tapi tubuh Siska yang sudah terkena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan oleh pak Bowo tadi membuatnya sangat sensitif. Sentuhan-sentuhan pak Bowo membuat beberapa kali tubuh Siska bergetar dan dia menahan desahannya. Akhirnya lama-kelamaan pertahanan Siska kendor juga. Dia sampai tak sadar pak Bowo sudah melepaskan rok seragamnya. Terlihat celana dalam putih Siska yang sudah basah oleh cairan vaginanya sendiri.

“Ssshhh aaaaahhh paaakk jangaaaaannn” Siska mendesah panjang waktu jari pak Bowo menyentuh bibir vaginanya yang masih tertutup celana dalam itu. bukan cuma menyentuh, tapi sedikit menekan-nekan, membuat tubuh gadis itu bergetar-getar.


Pak Bowo yang sudah sangat pengalaman tentu tahu kalo sebentar lagi pertahanan Siska akan runtuh seluruhnya. Dia terus merangsang daerah-daerah sensitif Siska, mulai dari buah dadanya sampai vaginanya. Siska bahkan mengangkat pantatnya waktu pak Bowo menarik celana dalamnya turun. Dan sekarang sempurnalah tubuh gadis 18 tahun itu telanjang didepan kepala sekolahnya sendiri, sedangkan pak Bowo masih lengkap pakaiannya.

Pak Bowo kemudian memasukan jarinya keliang vagina Siska. Gadis itu tersentah tapi kemudian hanya mendesah karena memang tubuhnya sekarang sudah semakin dikuasai oleh birahinya sendiri. Siska memang bukan gadis lugu yang belum pernah berhubunga seks, dia sudah beberapa kali melakukan dengan pacarnya. Tapi kali ini tubuhnya terlalu mudah terangsang, terlalu mudah dikuasai oleh nafsunya sendiri, tak lain adalah karena obat perangsang yang diberikan pak Bowo.

Sekarang vagina Siska sudah semakin becek. Desahan gadis itu juga semakin sering terdengar. Tubuh Siska sudah dibasahi oleh keringat, nafasnya sudah tidak teratur lagi. Pak Bowo masih terus merangsang Siska, ingin membuat murid cantiknya ini orgasme lewat jarinya dulu. Dia mengocok vagina Siska semakin cepat, membuat tubuh Siska semakin kelojotan.

“Ssshh aahhhh aaaahh teruuussss aahhh akhuuu aahh akuu keluaaarrrrhhhhh”


Sebuah desahan panjang bersamaan dengan tubuh Siska yang mengejang-ngejang, menandakan dia baru saja mendapat orgasme yang dahsyat hanya dari jari pak Bowo. Sang kepala sekolah itu tersenyum puas melihat siswinya meraih kepuasan, raut wajahnya tadi saat orgasme benar-benar menggairahkan. Pak Bowo membiarkan sejenak Siska beristirahat sambil dia sendiri melepaskan bajunya satu persatu.

Kini sepasang manusia yang usianya terpaut jauh itu sudah sama-sama telanjang bulat, dengan Siska masih terikat tangannya dan sedang mengatur nafasnya. Meskipun baru saja mendapat orgasme, tapi karena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan pak Bowo tadi membuat nafsunya belum turun juga. Apalagi begitu dia melihat pak Bowo yang sudah telanjang bulat, Siska cukup terkejut dan kagum dengan batang yang menggantung dibawah perut pak Bowo.

Benda itu terlihat begitu gagah, lebih besar daripada milik pacarnya, dan juga urat-urat yang terlihat disekeliling benda itu membuat Siska semakin penasaran dengan rasanya. Siska sudah lupa dia sedang berhadapan dengan siapa, tak lagi dia pikirkan kalo lelaki yang berdiri telanjang didepannya itu bukanlah pacarnya, tapi kepala sekolahnya.


Siska kemudian hanya menurut saja waktu tubuhnya dibangunkan hingga kini duduk dan wajahnya persis berada didepan batang kemaluan pak Bowo. Siska langsung membuka mulutnya waktu pak Bowo mendekatkan batang itu, dan langsung menjilati dan mengulumnya dengan penuh nafsu. Terlihat oleh pak Bowo Siska cukup kesulitan karena tangannya yang terikat, karena itulah dia melepaskan ikatan itu. setelah ikatan itu lepas langsung saja Siska memegang batang kemaluan kepala sekolahnya itu, dan memainkan seperti selama ini dia memainkan milik pacarnya.

“Aahh hebat kamu Sis, masih muda tapi pengalamanmu banyak juga sepertinya. Mulutmu aja begini nikmat, apalagi bibirmu yang bawah itu” racau pak Bowo sambil tangannya memegangi kepala Siska dan menggerakannya maju mundur.

Siska sama sekali tak melawan, malah dia terlihat menikmati sekali batang kejantanan milik pak Bowo. Karena dorongan birahinya yang belum surut membuat Siska berusaha sebaik yang dia bisa untuk bisa memuaskan pak Bowo. Tapi tentu saja pak Bowo tidak mau cuma dipuaskan oleh bibir Siska, dia mengincar lubang kewanitaan Siska yang sudah dia buat becek tadi.


Setelah beberapa saat pak Bowo menarik penis itu dari mulut Siska. Gadis kelas 3 SMA itu paham apa yang diinginkan oleh kepala sekolahnya, karena itulah dia langsung merebahkan dirinya dan bersandar di sofa, sedangkan kedua kakinya langsung dia buka lebar. Dalam kondisi normal tak mungkin Siska akan melakukan itu, tapi sekarang tubuhnya sudah benar-benar dikuasai oleh nafsunya sendiri.

“Kamu udah siap ya manis?” tanya pak Bowo sambil menggesek-gesekan kepala penisnya dibibir vagina Siska yang telah basah. Gadis itu tidak menjawab, cuma menatap pak Bowo dengan mata sendu, mengharap agar lelaki itu segera menghujamkan batang kejantanannya itu. bagaimanapun juga masih tersisa sedikit rasa malu Siska meskipun tubuhnya sudah dikuasai nafsu. Pak Bowo hanya tersenyum dan tidak ingin buru-buru, dia ingin menggoda dulu murid cantiknya itu.

“Sssshhhh eemmhhh sssshhhhh” Siska hanya terdengar mendesah saja, tapi pinggulnya sudah mulai bergerak-gerak mencari penis pak Bowo. Dia ingin segera dimasuki tapi malu untuk mengatakanya. Selama ini jika bercinta dengan pacarnya, Siska memang tak pernah sampai meminta karena si pacar sudah sedemikian nafsu dan langsung memasukinya. Ya, lagipula siapa yang tidak akan terangsang melihat gadis cantik itu jika sudah telanjang dan membuka kedua pahanya.


Tapi kali ini pak Bowo benar-benar berbeda, meskipun juga sangat bernafsu tapi dengan semua pengalamannya selama ini membuatnya bisa menahan dan mengontrol dirinya sendiri. Tapi akhirnya pak Bowo melunak, pelan-pelan dia masukan kepala penisnya kebibir vagina Siska. Gadis itu sempat tersentak tapi kemudian malah ikut menggerakan pinggulnya menjemput batang yang akan segera memberinya kenikmatan.

“Ssshhh aaaah iyaaa, teruuusss aahhhh, enaaakkkkhh” tanpa sadar Siska mendesah merasakan gesekan yang begitu nikmat antara bibir kewanitaannya dengan permukaan batang kelamin pak Bowo. Pak Bowo sendiri menggeram merasakan jepitan vagina Siska dipenisnya yang masuk cukup sesak itu.

“Aaaaaaaaahhhhhhhhh” keduanya sama-sama mendesah panjang waktu penis pak Bowo akhirnya berhasil masuk seluruhnya divagina Siska. Mereka diam sejenak, merasakan nikmat yang diberikan oleh pasangannya. Baru kali ini Siska merasakan yang seperti ini. Penis berurat milik pak Bowo benar-benar memberikan sensasi yang lain kepadanya. Pak Bowo sendiri merasakan lubang vagina muridnya itu terasa lebih nikmat memijiti penisnya daripada yang sebelumnya dia rasakan dari bu Farah maupun bu Niken.


Plok plok plok plok plok…
Pak Bowo mulai menggerakan pinggulnya maju mundur perlahan. Dia merasa setiap gesekan penisnya memberi rasa yang nikmat sekali. Siska juga demikian. Saking enaknya dia bahkan sampai tak mengeluarkan suara, hanya mulutnya saja yang terbuka dan matanya terpejam. Rasanya benar-benar nikmat, belum pernah dia merasa seperti ini dengan pacarnya.

Pak Bowo benar-benar menikmati menyetubuhi muridnya itu. selama ini dia cuma bisa membayangkan bagaimana rasanya tubuh-tubuh muda para muridnya, dan sekarang dia bisa benar-benar merasakannya. Sambil terus menggenjot dia mainkan kedua buah dada Siska yang lebih besar dan padat daripada 2 orang guru yang sudah jadi budaknya itu. sesekali dia pilin dan dia tarik puting susu Siska, membuat gadis itu semakin kehilangan akalnya.

Siska merespon setiap gerakan pak Bowo dengan irama yang sama. Bahkan kini gerakan pak Bowo yang semakin cepatpun bisa dia imbangi. Suara tumbukan kedua kelamin merekapun juga makin terdengar. Siska juga sudah mulai mengeluarkan desahannya, yang terdengar sangat merdu ditelinga pak Bowo.

“Aaahh aahhh aaahh teruuss paakhh, aahhh Siskaa mau keluaaarr”
“Iya sayang. Aah memek kamu nikmat banget Sis, bapak bisa ketagihan ini”
“Aaaahh iyaaah, kontool bapaak jugaaa aaahhh enaaakkhhh”


Keduanya meracau menunjukan betapa nikmat yang mereka rasakan. Tahu kalo muridnya ini sudah akan orgasme, pak Bowo mempercepat irama genjotannya. Vagina Siska yang semakin becek itu membuat gerakan pak Bowo menjadi sangat lancar. Hingga akhirnya tubuh Siska mengejang hebat saat mendapatkan orgasme yang luar biasa, jauh lebih dahsyat daripada pertama tadi dengan jari pak Bowo. Sebuah desahan panjang mewarnai orgasme gadis itu.

“Jaa jangaan cabuut dulu paaak, aaaakhhh” tapi pak Bowo tak mendengarkan Siska. Dia langsung membalikan tubuh Siska hingga kini gadis itu berposisi menungging dengan kedua tangannya bertumpu pada sandaran sofa. Kembali pak Bowo memasukan penisnya ke vagina Siska yang sudah sangat becek itu.

Sleeeeb.. plok plok plok plok plok
“Aaahh aaaahh terusshh aaahh paak Bowooh, nikmaatthh aaahh aahhh”
“Memek kamu aahh Siss aahh njepit banget aaahh aaahhh”

Siska yang sudah benar-benar dikuasai oleh nafus birahinya sudah tak mempedulikan lagi apa yang dilakukan pak Bowo, yang dia rasakan sekarang hanyalah nikmat dan nikmat. Kedua tangan pak Bowo kembali meraih buah dada Siska. Dia benar-benar menyukai gundukan di dada Siska yang menggelantung indah itu. gemas sekali rasanya, dan tak bosan-bosan dia meremasnya. Semua itu semakin membuat nafsu Siska membara sehingga dia kembali membalas gerakan pinggul pak Bowo dengan semakin liar.




Tak sampai 5 menit kemudian kembali Siska mendapatkan orgasmenya. Tapi pak Bowo belum menghentikan gerakannya. Dia belum mau memberi istirahat kepada gadis itu karena ingin membuat Siska kembali orgasme. Posisi ini benar-benar disukai oleh pak Bowo, apalagi melihat bongkahan pantat Siska yang montok dan aduhai, membuatnya semakin semangat untuk menggenjotnya. Kulit pantat yang putih mulus itu sekarang sudah mulai memerah setelah beberapa kali dipukul-pukul oleh pak Bowo. Dan lagi-lagi Siska tak bisa bertahan lama, dia kembali mendapatkan orgasmenya.

Siska sudah ngos-ngosan, dia tak menyangka kepala sekolahnya itu memiliki stamina yang luar biasa. Dengan pacarnya, jarang sekali dia mendapatkan orgasme secepat dan sesering itu, tapi sekarang kepala sekolahnya telah membuatnya benar-benar kecapekan.

Kali ini pak Bowo berhenti dan mencabut penisnya yang sudah terlihat basah oleh cairan cinta Siska. Pak Bowo duduk disebelah Siska. Gadis itu tahu apa yang diinginkan kepala sekolahnya itu, dan langsung bergerak kesamping, mengangkangi tubuh pak Bowo, lalu meraih penis yang telah membuatnya berkali-kali orgasme itu, lalu perlahan memasukannya kedalam vaginanya sendiri.

“Aaaaaaaahhhhhhhh” desahan panjang keduanya terdengar bersamaan waktu penis itu tertancap sempurna di vagina Siska. Tak mau membuang waktu lebih lama lagi, Siska langsung menggerakan tubuhnya naik turun. Terkadang pinggulnya bergerak memutar, memberikan rasa nikmat kepada pak Bowo. Sang kepala sekolah itu senang sekali dengan korban barunya itu.

meskipun memang dalam pengaruh obat perangsang, tapi dia tahu gerakan Siska kali ini karena muridnya itu juga mengejar kenikmatannya sendiri. Meskipun tidak bisa dikatakan siswi yang kalem, tapi setahu pak Bowo Siska ini tidak pernah macam-macam dan menjadi salah satu murid teladan disekolahnya. Karena itulah sekarang melihat Siska yang begitu liar bergerak diatas tubuhnya merupakan kepuasan tersendiri untuk pak Bowo.

Sudah lebih dari 5 menit mereka berposisi seperti ini. Sudah 2 kali Siska mendapatkan orgasmenya lagi, sehingga sekarang tubuhnya benar-benar lemas. Pak Bowo tahu itu dan langsung memutar kembali tubuh mereka hingga Siska terlentang dilantai yang dilapisi karpet yang cukup tebal. Diapun langsung menggenjot vagina Siska tanpa ampun. Siska pasrah karena sudah kehabisan tenaga, dia membiarkan saja apa yang dilakukan oleh pak Bowo kepadanya.


Gerakan liar dari pak Bowo itu mampu membuat Siska orgasme lagi sampai akhirnya pak Bowo menarik keluar penisnya, lalu mengocoknya diatas kedua buah dada montok Siska. Tak lama kemudian cairan putih kental dan hangat menyembur membasahi kedua bukit kembar itu, dan sebagaian bahkan sampai ke wajah Siska saking kencangnya semburan dari penis pak Bowo. Pak Bowo langsung mendekatkan penisnya kebibir Siska, dan gadis cantik itu langsung membuka bibirnya mempersilahkan penis pak Bowo masuk, lalu menjilatinya hingga bersih.

Pak Bowo bangkit dengan tubuh telanjangnya, pergi kebelakang untuk mengambil minum, sedangkan Siska masih terbaring lemas. Siska berusaha mengatur nafasnya, matanya terpejam sambil membayangkan betapa nikmatnya pertempuran yang baru dia alami dengan kepala sekolahnya itu. namun saat birahinya sudah berangsur surut dan kesadarannya sudah mulai kembali, dia mulai menangis menyadari apa yang telah dia lakukan.

Dia baru saja menyerahkan tubuhnya kepada pria yang seharusnya melindunginya, bukan menikmatinya seperti ini. Siska telah berhianat kepada pacarnya, dia bahkan tak bisa menolak sedikitpun apa yang telah dilakukan oleh pak Bowo kepadanya.


Saat Siska masih menangis sesenggukan pak Bowo datang dan duduk disofa, membiarkan dulu muridnya yang cantik itu menangis. Siska tahu pak Bowo sudah ada disitu, tapi dia tak peduli, bahkan tak peduli kalo sekarang kondisinya sama sekali tak tertutup baju. Lagian pak Bowo juga sudah melihat semua, buat apa ditutupi lagi. Beberapa saat kemudian tangisan Siska mulai reda. Pak Bowo yang menunggunya sambil menonton tv pun memanggilnya.

“Siska, sini, bangun”
“Ii-iya pak”
“Kamu bersihin dada kamu itu. kamar mandinya disana”

Siska hanya menurut saja, dia pikir pak Bowo menyuruhnya bersih-bersih karena sudah puas dengannya dan menyuruhnya pulang, tapi dia tidak tahu kalo ternyata pak Bowo ingin memulai pertempuran selanjutnya. Sekembalinya Siska dari kamar mandi, terlihat tubuhnya sudah bersih dari sperma pak Bowo tadi. Wajahnya juga lebih segar dan tidak terlihat seperti orang yang habis menangis. Tapi waktu dia mau mengambil pakaian untuk dipakainya, pak Bowo melarangnya.

“Loh mau ngapain kamu Sis?”
“Mau pake baju pak”
“Siapa yang suruh kamu pake baju?”
“Tapi pak…”
“Sini dulu, duduk dipangkuan bapak”

Cerita Dewasa Akibat Salah Curhat
Siska mendesah, tapi kemudian menurut. Sempat dilihatnya jam dinding, sudah mau jam setengah 5 sore, sudah cukup lama juga dia berada dirumah itu. Siskapun kemudian duduk dipangkuan pak Bowo. Dia baru sadar, lelaki itu ternyata masih menginginkannya, belum akan melepaskannya hari itu.

“Gimana sayang? Enak kan kontolku?”
“Hmm, ii iyaa pak” jawab Siska malu-malu.
“Kamu suka?” Siska hanya menjawab dengan mengangguk.
“Enakan mana sama pacar kamu?”
“Enak, punya pak Bowo” muka Siska semakin merona merah ditanya seperti itu. tapi memang harus diakui, meskipun pacarnya sangat tampan dan atletis, apalagi dia adalah atlet basket disekolahnya yang digandrungi banyak murid cewek. Juga pacarnya cukup piawai dalam urusan bercinta, tapi jika dibandingkan dengan pak Bowo, memang pacarnya masih kalah.

“Jadi, mama sama papa kamu udah sebulan lebih pisah rumah?” pak Bowo mulai membahas masalah Siska diawal tadi.
“Iya pak, udah sebulan lebih”
“Kamu pengen mereka serumah lagi?”
“Jelas pak. Meskipun sampai sekarang papa sama mama masih terus ngasih uang ke Siska dan kakak Siska, tapi kan yang kami butuhin nggak cuma uang”
“Yaudah, kalo gitu kita akan bikin mereka serumah lagi, biar kamu makin rajin belajarnya, dan nilai kamu juga bisa balik kayak dulu lagi”
“Gimana caranya pak?”
“Kamu bujuk papa kamu buat pulang kerumah”




“Kok saya? Tapi gimana pak? Saya sama kakak saya udah pernah coba bujuk, tapi papa nggak mau dengerin kami”
“Ya jangan pake omongan sayang bujuknya”
“Trus pake apa pak?” Siska masih tak mengerti maksud pak Bowo.
“Pake ini, dan ini” jawab pak Bowo sambil memegang buah dada Siska, lalu setelah itu bibir vaginanya.
“Maksud pak Bowo?”
“Kamu tahu maksudku Sis. Kasih tubuhmu ke papa kamu, biar dia mau pulang kerumah”
“Hah? Nggak pak, nggak mungkin Siska begitu”
“Kamu mau papa kamu pulang kan?”
“Iya pak, tapi…”
“Udah kamu nurut sama bapak. waktu ujian akhir nggak lama lagi lho, kamu harus bisa ngeyakinin papa kamu”

Siska terdiam mendengar ucapan pak Bowo. Dia memang ingin papanya pulang, tapi kalo harus dengan menyerahkan tubuhnya? Dia sama sekali tak pernah membayangkan hal seperti itu. bagaimana nanti kalo papanya menolak, apa yang akan dipikirkan papanya nanti kepadanya? Rupanya pak Bowo menangkap keragu-raguan Siska itu.

“Kamu tenang aja. Papa kamu pasti awalnya nolak. Tapi semua itu serahkan ke bapak”
“Gimana caranya pak?”
“Nanti akan bapak kasih tahu, yang penting kamu mau dulu”

Cerita Dewasa Akibat Salah Curhat
“Hmm, ya-yaudah, yang penting papa bisa pulang”
“Nah gitu dong anak manis” pak Bowo tersenyum karena Siska mau menurutinya.
“Lalu, mama gimana?”
“Mama kamu urusanku nanti Sis”
“Maksud pak Bowo?”
“Mamamu kan udah lama pisah sama papamu, dia pasti udah kangen sama kontol. Nah kamu aja keenakan sama kontolku, mamamu pasti juga sama nanti, hehehe”
“Jadi bapak mau..? pak jangan pak, Siska mohon jangan apa-apain mama”
“Sis, kamu pengen orang tua kamu rukun lagi kan?”
“Iya, tapi…”
“Sssttt, kamu nggak boleh nolak lho. Yang penting mereka bisa serumah lagi, dan kamu nggak galau lagi”

Kembali Siska terdiam. Dia masih tak rela membiarkan pak Bowo melakukan hal yang sama kepada mamanya, seharusnya cukup dia saja yang menyerahkan tubuhnya kepada lelaki itu, tapi kenapa pak Bowo justru ingin mamanya juga? Tapi karena pikirannya yang sedang kalut, dan entah setan mana yang membisikinya, Siska kemudian mengangguk saja menyetujui perintah pak Bowo itu. pak Bowo yang sudah tahu Siska akan tunduk kepadanya sekarang mulai menyusun rencana untuk ‘membantu’ muridnya itu.

Cerita Dewasa Akibat Salah Curhat
Sore itu mereka melewati satu ronde lagi sebelum Siska diijinkan pulang oleh pak Bowo. Kembali pak Bowo menyemburkan spermanya ditubuh Siska. Dia masih cukup sadar untuk tidak mengeluarkan spermanya didalam vagina Siska yang bisa saja membuat gadis itu hamil. Dia tidak ingin repot kedepannya, cukup dengan bermain-main saja dengan tubuh indah itu. Perkara memuaskan diri dengan ejakulasi didalam vagina, dia bisa melakukan itu dengan bu Farah yang sudah disuruh KB meskipun belum menikah, atau dengan bu Niken.

Akhirnya petang hari Siska baru pulang kerumah. Dia tidak diperbolehkan membersihkan tubuhnya oleh pak Bowo sehingga harus pulang dengan sperma yang menempel ditubuhnya. Dia juga tidak boleh memakai beha dan celana dalamnya, untuk koleksi pak Bowo katanya.

Sampai dirumah, Siska melihat ada sebuah mobil yang tak dikenalinya. Diapun kemudian masuk keruang tamu dan ternyata disitu ada seorang lelaki yang baru dilihatnya kali ini. Tak lama kemudian mamanya keluar membawa dua gelas minuman. Sepertinya mamanya juga baru pulang karena masih memakai pakaian kerjanya.


“Kok baru pulang Sis? Darimana kamu?”
“Dari rumah temannya Siska ma, ada tugas kelompok tadi”
“Oh gitu. Yaudah belajar yang bener, bentar lagi kamu ujian akhir”
“Iya ma”
“Oh iya, ini kenalin temennya mama, namanya om Heru”
“Halo om, saya Siska” Siska menyalami lelaki tambun teman mamanya itu.
“Heru” jawab Heru sambil tersenyum membalas salaman dari Siska.
“Yaudah ma, Siska masuk dulu ya mau mandi. Om, Siska duluan” pamit Siska yang dijawab dengan anggukan oleh keduanya.

Siska kemudian masuk kedalam, tapi tidak langsung kekamarnya karena ingin minum dulu. Siska sebenarnya merasa risih dengan Heru tadi. Waktu bersalaman mata lelaki itu jelalatan melihat tubuhnya. Siska khawatir jangan-jangan Heru menyadari kalo dadanya tidak memakai beha, karena putingnya memang sedikit tercetak diseragam putihnya itu.

yang lebih Siska khawatirkan adalah jangan-jangan Heru bisa mencium bau sperma yang melekat ditubuhnya. Siska buru-buru menuju kekamarnya untuk mandi, tapi kemudian tanpa sengaja dia mendengar percakapan antara mamanya dengan Heru.

“Anak kamu cantik juga ya Nes”
“Haha iya lah, mamanya aja cantik gini”
“Bener-bener nurun kamu deh, fotokopian kamu banget”
“Kok bisa gitu Her?”
“Iya, liat aja, wajahnya cantik, bodinya juga semok gitu, susu sama pantatnya gede, kayak punya kamu”
“Hahaha dasar mesum, jelalatan aja matanya”
“Ya wajahlah, namanya juga cowok, liat cewek cantik gitu. Kira-kira, goyangannya sehot goyanganmu nggak ya Nes?”
“Tuh kan makin mesum. Ya mana aku tahu, tapi yang jelas aku lebih pengalaman daripada Siska, hahaha”
“Ah, aku coba lah ya kapan-kapan?”
“Ih dasar, emang kamu nggak puas sama aku?”
“Puas sih puas, tapi pengen ngerasain anakmu juga, kalo bisa barengan sama kamu, haha”

Siska terkejut bukan main mendengar obrolan itu. ternyata mamanya dan Heru punya affair. Dan yang lebih gila adalah Heru dengan blak-blakan bilang ingin dirinya juga, dan mamanya sama sekali nggak marah, malah menimpalinya dengan genit? Siska tak habis pikir, jadi sebenarnya yang selingkuh ini mamanya atau papanya? Setelah itu tak terdengar apa-apa dari mereka, tapi Siska seperti mendengar suara desahan. Karena penasaran diapun mendekat dan mengintip apa yang terjadi. Dan langsung saja mata Siska terbelalak melihat apa yang terjadi diruang tamu.



Mamanya dan Heru sedang berciuman dengan panasnya. Bahkan tangan Heru sudah meremasi kedua payudaranya mamanya yang besar itu, sedangkan tangan mamanya sedang mengelus-elus selangkangan lelaki tambun itu. tak lama kemudian mamanya membuka celana Heru, dan langsung mengulum penis pria itu. Siska sama sekali tak mempercayai apa yang dia lihat.


Mamanya benar-benar selingkuh. Selama beberapa saat Siska melihat itu, sampai kemudian dia tersentak menyadari sesuatu. Ternyata Heru menyadari keberadaannya dan tersenyum melihatnya. Bahkan kemudian Heru menggerakan tangannya membuat ibu jarinya diselipkan antara telunjuk dan jari tengahnya, tanda orang bersetubuh. Lalu menunjuk Siska.

Karena ketakutan Siska langsung berlari kekamarnya. Didalam kamar dia menangis lagi. Dia tak menyangka mamanya selingkuh seperti itu, bahkan melakukan waktu dia ada dirumah, dan itu dilakukan diruang tamu dengan kondisi pintu terbuka lebar. Entah apa yang sudah terjadi dengan keluarganya itu, Siska semakin menangis tersedu-sedu. Kemudian dia pengambil handphonenya, lalu menulis pesan kepada pak Bowo.

“Pak, ternyata mama selingkuh, Siska lihat sendiri, saat ini, diruang tamu”



No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here