Aku Di Siksa dan Di Paksa Melayani Nafsu Pacar Ku Yang Ganas
Seorang pengusaha asal Thailand, Chaichana Sirichart memfilmkan dirinya dengan brutal menyiksa kekasihnya, Kuldara Yeesaman. Penyiksaan yang menyebabkan Kuldara berlumuran darah dengan wajah bengkak parah itu dipicu kemarahan Chaichana karena curiga pacarnya sudah berselingkuh.
Baca Juga : Perawan Ku Diambil Adiku Sendiri Saat Aku Tidur
Baca Juga : 7 Fakta dan cerita unik tentang Bercinta
Rekaman video menunjukkan Chaichana memukul Kuldara dan mengancam akan membunuhnya sambil bertanya siapa ‘pacar rahasianya’. Polisi di Bangkok, Thailand, yang diberi tahu tentang rekaman itu langsung bergegas ke apartemen berusia 25 tahun itu.
Dalam penangkapan Senin kemarin, sempat terjadi ketegangan dengan pelaku yang seorang pedagang forex yang kecanduan obat-obatan. Polisi yang berjuang selama dua jam kemudian berhasil menerobos masuk ke dalam kamar dimana pelaku menyekap dan menyiksa kekasihnya. Kuldara dibawa ke rumah sakit dengan luka parah dan memar di wajah, tubuh dan tangannya serta diduga mengalami patah tulang.
Video yang menunjukkan pelaku mengejek dan menghina kekasihnya itu sudah dilihat jutaan kali setelah dipublikasikan dan dibagikan di halaman bisnis perdagangan keuangannya yang memiliki lebih dari 40.000 pengikut.
Jenderal Polisi Wirachai Songmatta mengatakan bahwa pelaku awalnya tidak dapat dimintai keterangan karena ia memiliki amfetamin di tubuhnya. Songmatta berkata, “Tersangka berada dalam tahanan dan penyelidikan awal telah dimulai. Polisi tidak dapat menginterogasi Sirichart karena di tubuhnya ditemukan zat yang mengandung amfetamin dan dia masih di bawah pengaruh obat-obatan. Dia menangis dan kami menunggu efek obat mereda sebelum mewawancarai dia lagi.”
Chaichana Sirichat yang mengelola Global FX Investment yang telah menyalahkan ‘tekanan perdagangan keuangan” dan meningkatnya utang sehingga ia mengkonsumsi minuman dan obat-obatan dituduh melakukan penyerangan dan melukai orang lain. Ia juga dituduh menyiarkan gambar-gambar yang akan menyebabkan penderitaan orang lain dan berada di bawah pengaruh obat-obatan.
No comments:
Post a Comment