Aku bukan pangeran yang bisa memberimu intan berlian
Masa putih abu-abu merupakan masa dunia remaja yang penuh warna , kisah, dan cerita. Masa dimana seseorang lagi asyik-asyiknya mencari jati . Pada awal masa putih abu-abu adalah awal dari sebuah kisah yag akan diukir sampai dengan masa akhir. Berbagai kisah menarik terjadi disini di antaranya persahabatan dan percintaan. Kedua elemen inilah yang mewarnai masa remaja.
Di SMK BUMI KARTINI terdapat dua kelompok yang saling bermusuhan antara kelompok (genk) cowok dan cewek yang saling bertentangan dalam berbagai hal. Kelompok cowok yang beranggotakan Huda, Angga, Doni, Sofyan, dan Mecky yang sering dikenal “THE HANDSOME” dan diketuai oleh Huda, karena dia yang paling baik,tampan, dan bijaksana dari yang lain. Selain mereka juga ada kelompok yaitu “THE LADIES CUTE” yang beranggotakan Lala, Gadies, Cika, Uci, dan Tere dan mereka juga diketuai oleh Gadies karena dia mempunyai paras cantik, selain itu dia juga baik dan pinter.
Baca Juga : Perawan Ku Diambil Adiku Sendiri Saat Aku Tidur
Baca Juga : 7 Fakta dan cerita unik tentang Bercinta
Mempunyai kelompok di sekolah memaang menjadi kebanggan lagi bagi mereka, apalagi mereka merupakan bagian dari aktivis-aktivis di sekolahnya. Selain menjadi aktivis mereka juga mengikuti kegiatan lain salah satunya Ekskul basket yang diikuti Huda dan kawan-kawan, sementara Gadies dan teman-temannya mengikuti dance di sekolahnya. Walaupun banyak dari kakak kelasnya yang tidak menyukainya mereka tidak peduli dengan itu semua.
Setiap genk mereka bertemu pasti saling melotot merasa yang paling hebat. Perseteruan itu dimulai saat mereka merebutkan hal yang sama dan diantara mereka nggak ada yang mengalah. Hari demi hari, bulan demi bulan telah dilalui merekapun semakin bersaing dalam berbagai hal, sampai akhirnya pada hari ulang tahun sekolahnya dan diadakan pentas seni dan merekapun diutus oleh Ibu Maya untuk menampilkan drama musikal mewakili kelasnya. Pada awalnya mereka tidak mau karena saling berseteru dan sangatlah mustahil untuk bekerja sama, teteapi Ibu maya tidak mau tahu soal itu,
“Bagaimanapun alasannya, Ibu tidak mau tahu kalian harus kompak dan menampilkannya sebaik mungkin.” Kata Ibu Maya selaku wali kelas mereka.
“Baik, Bu.” Jawab mereka
Sejak saat itu mereka sedikit demi sedikit mereka mengesampingkan ego masing” dan mereka sepakat berdamai demi pertunjukan mereka. Dalam drama tersebut Huda dan Gadies ditunjuk sebagai peran utama, seminggu berlatih membuat mereka lebih dekat dan akrab sehingga timbul dari benci menjadi cinta.
Hari pementasanpun telah tiba, mereka tampil dengan begitu memesona sampai seluruh penonton memberikan tepuk tangan kepada mereka dan menjadi yang terbaik. Semenjak itu tidak ada kata “MUSUH” dalam hari-harinya yang ada sekarang adalah “PERSAHABATAN dan CINTA”, setelah itu Huda menyatakan perasaannya pada Gadies usai pementasan.
Menurut mereka sahabat adalah segalanya dan cinta adalah karunia Tuhan yang paling indah. Setelah Huda dan Gadies berpacaran merekapun menjadi lebih kompak dan sangat berpengaruh bagi teman-temannya. Huda dan Doni sangat bahagia karena selalu ditemani sahabat yang selalu ada saat duka maupun suka dalam hari-harinya. Mereka selalu bersama-sama dalam menjalani rutinitasnya setiap hari. Namun kebahagian itu takkan lama lagi, karena Huda menderita kanker otak, akan tetapi Huda tidak menceritakan kepada Ggadies dan sahabat-sahabatnya karena tidak mau membuat mereka sedih terutama Gadies. Semakin hari penyakitnya semakin parah, suatu ketika mereka pulang bersama dan tiba-tiba Huda mengeluh sakit kepala dan akhirnya pingsan dengan muka pucat. Huda segera dibawa ke rumah sakit dan Doni menghubungi orang tua Huda yang sedang bertugas ke luar negeri untuk segera pulang. Tak lama kemudian dokter yang menangani Huda keluar.
“Gimana Dok keadaan Huda ?”sahut Doni.
“Dia terkena kanker otak stadium akhir dan hanya bisa bertahan hidup selama 3 bulan.” Jawab Dokter dengan berbisik kepada Doni atas permintaan Huda.
Doni menyuruh Gadies untuk pulang bersama sahabat ceweknya karena perintah Huda, karena tak ingin melihat Huda tambah parah akhirnya Gadies pulang dengan perasaan sedih. Setelah itu Doni dan sahabatnya masuk keruangan Huda dan menanyakannya,
“Apa benar brow kamu mengidap kanker?” tanya sahabatnya.
“Iya, tapi kalian janji jangan ngomong penyakitku ini pada Gadies karena ku tak ingin merepotkan dan membuatnya sedih.” Pinta Huda.
“Kami berjanji demi persahabatan kita dan Gadies.” Jawab mereka.
Setelah itu, kini suasana yang setiap harinya diwarnai dengan keceriaan dan canda tawa berubah menjadi kesedihan. Namun Gadies belum tahu tentang penyakitnya Huda, dia hanya tahu Pacarnya hanya sakit biasa. Huda hanya bisa terbaring di rumah sakit merasakan sakit yang dideritanya dan perasaan para sahabatnya.
Sepulang sekolah Doni menjenguk Huda untuk mengetahui perkembangannya,
“Sob gimana keadaannya sekarang ?” Tanya Doni.
“Ya...a Gi...ni sob semakin hari..... semakin gak kuat buat bertahan...., gima....na kea...daan Gadies sekarang ?” Jawab Huda dengan menahan rasa sakitnya.
“Ya gitu, dia merenung setiap hari karena memikirkan keadaanmu sob.” Kata Doni.
“Kasihan dia. Oh iya Don, aku hanya ingin kamu memberikan surat ini setelah ku meninggal !” pesan Huda.
“ Mengapa kamu katakan itu, kamu pasti bisa melewati semua ini. Karena ku tahu kamu orang yang tegar.” Kata Doni memberikan semangat padanya.
“Maaf mas pasien perlu istirahat !” Perintah suster yang merawat Huda.
“ Iya sus. Sob aku pulang dulu jaga dirimu baik-baik demi kami semua.” Pinta Doni.
“(Huda hanya mengangguk).”
Malam harinya Doni mendapat kabar dari orang tua Huda bahwa Huda dalam keadaan kritis. Doni menghubungi sahabat-sahabatnya dan Gadies. Setelah semuanya berkumpul Huda menghembuskan nafas terakhirnya dihadapan orang-orang yang menyayanginya. Suasana yang tadinya hening mendadak menjadi tangis. Gadies tidak percaya Huda meninggalkannya secepat ini, orang tua dan sahabatnya hanya bisa menangisi Huda. Nenerapa waktu kemudian setelah Huda dimakamkan, Doni menemui Gadies untuk memberikan surat dari Huda. Gadies menanyakan pada Doni tentang surat itu, akan tetapi hanya berkata: “Sudah baca saja.”Gadies membaca surat itu dengan mata berlinang air mata,
“ Gadiesku sayang, maafkan aku yang tidak memberitahumu tentang penyakitkuini, aku yang minta anak-anak agar tidak memberitahumu. Aku hanya ingin kamu tetap bahagia dan tak ingin membuatmu khawatir. Aku sangat mencintaimu, lebih dari apapun dan sampai kapanpun hingga ku menutup mata. Aku harap engkau tetap smangat menjalani hidup dengan ceria dan gapailah cita-citamu, tak usah engkau bersedih lagi dan tetap ceria.
I LOVE YOU, LOVE YOU SO MUCH MY ANGEL.”
Lima bulan setelah kepergian Huda, Gadies dan sahabatnya lalui hari-harinya tanpa Huda hingga akhirnya mereka lulus sekolah dengan nilai yang baik.
Mereka semua melanjutkan ke Perguruan tinggi dan Huda tetap terkenang di hati Gadies.
“Cintaku kepadamu takkan pernah mati, kau akan slalu di hatiku sampai nanti ku kan menyusulmu disurga nanti. I LOVE FOREVER “ Kata Gadies dari hati yang terdalam.
No comments:
Post a Comment