kisah dari pramugari cantik dan kakek tua
Dimata sang pencipta manusia diciptakan dalam keadaan yang sama. Tidak ada hal apapun yang dapat membedakan derajat manusia dimatanya kecuali kebaikan dan amal ibadah yang dilakukan semata-mata untuknya. Namun. terkadang di dunia ini manusia kerap kali selalu membeda-bedakan sesamanya. Fisik, tahta dan kekayaan selalu saja menjadi pembeda dalam kehidupan di duniawi. Tetapi tidak semua orang memiliki sifat seperti itu, ada diantaranya beberapa orang yang masih memiliki hati nurani dan tidak memandang orang dari segimanapun. Seperti halnya pramugari cantik yang bekerja dari China Airline.
Nah, di bawah ini merupakan kisah dari pramugari cantik dan kakek tua. Kisah di bawah ini kami kutip dari curahan hati sang pramugari.
Baca Juga : Perawan Ku Diambil Adiku Sendiri Saat Aku Tidur
Baca Juga : 7 Fakta dan cerita unik tentang Bercinta
Awal Kisah Insfiratif Pramugari
Disebuah maskapai penerbangan yaitu di China Airline ada seorang wanita yang bekerja menjadi salah satu pramugari. Wanita tersebut menganggap bahwa hidupnya biasa-biasa saja. Selama bekerja di maskapai tersebut pun ia mengaku bahwa ia tidak pernah memiliki pengalaman yang mengesankan. Setiap harinya ia hanya melayani penumpang serta melakukan pekerjaan yang monoton.
Ketika pada bulan juni yang lalu tepatnya pada tanggal 17 juni, ia menjumpai sebuah pengalaman yang mungkin tidak akan bisa ia lupakan selamanya. Pengalaman tersebut bahkan bisa membuat perubahan dalam setiap memandang hidup dan pekerjaan yang ia miliki. Pada saat itu ia mendapatkan jadwal penerbangan dari Shanghai menuju ke Peking. Ketika itu penumpang di pesawat sangatlah penuh. Diantara beberapa penumpang pramugari cantik tersebut meilihat seorang kakek yang merangkul karung tua, ia meyakini bahwa kakek tersebut berasal dari desa karena terlihat jelas dari gaya kakek tersebut. Ketika itu ia berdiri di depan pintu pesawat untuk menyambut para penumpang. Ketika melihat kakek tersebut kesan pertama yang ada dipikirannya yaitu, zaman modern seperti ini sungguh sangat sudah maju, seseorang dari desa pun kini sudah bisa membeli tiket pesawat yang tentunya dengan harga tidak murah.
Nah, ketika pesawat mulai terbang, beberapa pramugari yang ada di pesawat mulai menyajikan minuman. Ketika itu, pramugari cantik tersebut melewati baris 20, ia kemudian melihat kembali kakek tua tersebut. Ia melihat kakek tua duduk dengan tegak dan kaku seperti patung ditempat duduknya dengan terus memeluk karung yang di bawanya. Ketika itu, ia menanyakan kepada kakek tua “mau minum apa?”, kemudian dengan terkejut kakek tua tersebut melambaikan tangannya tanda menolak. Kemudian ia pun menawarkan untuk membantu menyimpankan karung tua yang di bawa oleh kakek, namun kakek tersebut menolaknya. Setelah itu ia pun membiarkan si kakek duduk dengan tenang.
Melayani Penumpang Tanpa Membeda-Bedakan
Ketika menjelang pembagian makanan, ia masih melihat kakek tua duduk dengan tegak dan kaku. Kemudian ia menawarkan makanan kepada kakek tersebut namun tetap saja ditolaknya. Melihat keadaan seperti itu kemudian ia melaporkannya kepada kepala pramugari. Dengan akrab kemudian kepala pramugari bertanya kepada kakek “apakah anda sakit?”, dengan suara rendah kakek tua menjawab bahwa dirinya ingin ke toilet, tetapi ia takut bahwa dipesawat tidak diperbolehkan untuk bergerak bebas karena ia takut akan merusak barang yang ada di dalam pesawat ini. Ketua pramugari kemudian menjelaskan kepada kakek tersebut bahwa dirinya boleh bergerak sesuka hatinya, setelah itu menyuruh seorang pramugara untuk mengantarnya ke toilet.
Ketika para pramugari menyajikan minuman yang ke dua kalinya, pramugari tersebut melihat kakek tua itu melirik kepada penumpang disebelahnya dan kemudian menelan ludah. Dengan tidak menanyakan apakah si kakek ingin minum atau tidak ia langsung saja menyimpan segelas teh dimejanya. Ternyata tindakannya mengejutkan kakek tua, dengan spontan kakek mengatakan “tidak usah, tidak usah”, lalu pramugari tersebut mengatakan bahwa kakek sudah haus kemudian menyuruhnya untuk segera meminum minuman yang ia sajikan tersebut.
Pada saat itu dengan spontan kakek tua mengeluarkan uang logam dalam kantong bajunya lalu disodorkan kepada pramugari tersebut. Kemudian pramugari itu menjelaskan kepada kakek bahwa minuman yang disajikannya gratis. Ketika diberitahu seperti itu kakek tidak mempercayainya, dan kakek bercerita kepada pramugari tersebut bahwa ketika dirinya dalam perjalanan menuju ke bandara, ia merasa kehausan dan meminta minum kepada penjual makanan dipinggir jalan, namun pada saat itu para penjul dipinggir jalan menolaknya dan mengusirnya karena menganggap bahwa dirinya adalah seorang pengemis. Dan pada saat itu juga pramugari itu mengetahui bahwa demi menghemat biaya perjalanan dari desa, kakek tua tersebut rela jalan jauh dari desa dan naik mobil setelah dekat bandara karena pada saat itu uang yang dibawanya sangat sedikit.
Setelah pramugari itu membujuk kakek tua yang terakhir kalinya kemudian baru kakek mempercayainya dan duduk dengan tenang sambil meminum teh yang telah diberikan oleh pramugari tersebut. Setelah itu pramugari tersebut menawarkan makanan kepada kakek tua namun si kakek menolaknya. Ketika itu kakek tua tersebut bercerita kepada pramugari bahwa dirinya memiliki dua orang anak yang sangat baik, putra sulungnya sudah bekerja sedangkan putra bungsunya masih kuliah tingkat 3 di Peking. Anak sulungnya yang bekerja dikota menjemput dirinya bersama istrinya untuk tinggal bersama dikota, namun kakek menolaknya dengan alasan tidak biasa tinggal dikota dan akhirnya kembali lagi ke desa. Dan kini kakek tua tersebut hendak pergi ke Peking untuk menjenguk anak bungsunya yang kuliah disana. Anak sulung kakek tersebut tidak tega membiarkan ayahnya naik mobil begitu jauh sehingga membelikan tiket pesawat dan menawarkan untuk menemani ayahnya ketika akan pergi ke Peking, namun si kakek menolaknya karena menganggap terlalu boros dan kakek bersih keras untuk pergi sendiri.
Nah, ketika melewati pemerikasaan dibandara kakek tua disuruh untuk menitipkan barangnya tersebut dibagasi namun kakek tetap bersih keras ingin membawanya sendiri, ia berkata bahwa jika karung yang berisi ubi tersebut disimpan di dalam bagasi maka ubi akan menjadi hancur dan anaknya tidak menyukai ubi yang sudah hancur. Akhirnya pramugari itu membujuknya untuk meletakan karung yang dibawa kakek di atas bagasi tempat duduk, dan akhirnya kakek bersedia dengan hati-hati ia meletakan karung tersebut.
Kisah yang Paling Insfiratif dan Mengharukan
Ketika dalam penerbangan pramugari itu terus menambahkan minum untuk kakek tua tersebut, kakek tua selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi ia tidak mau makan meskipun pramugari itu sudah mengetahui bahwa kakek tua sudah sangat lapar. Saat pesawat akan segera mendarat kemudian dengan suara kecil kakek tua menanyakan "apakah ada kantong kecil?" kakek tua meminta kepada pramugari itu untuk meletakan makanannya dikantong tersebut. Kakek tua mengatakan kepada pramugari bahwa ia belum pernah sama sekali melihat makanan yang enak sepertu itu dan ia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, melihat tindakan si kakek kemudian pramugari tersebut sangat kaget.
Pramugari tersebut kemudian berfikir bahwa makanan biasa-biasa saja yang setiap harinya ia lihat bisa menjadi sangat berharga dimata seorang kakek tua dari desa dan dengan menahan rasa lapar yang mungkin kakek tua rasakan dari tadi ia rela menyisihkan untuk anaknya. Kemudian dengan terharu pramugari tersebut mengumpulkan semua makanan yang masih tersisa yang belum dibagikan kepada para penumpang lalu disimpan dikantong yang akan diberikan kepada kakek tua. Namun diluar dugaan kakek tersebut menolaknya, ia hanya menghendaki bagiannya saja yang belum dimakan dan tidak menghendaki makanan yang bukan miliknya. Perbuatan kakek yang tulus tersebut membuat pramugari itu sangat terharu dan ia menganggap bahwa perbuatan kakek tersebut merupakan pelajaran yang berharga
Setelah pramugari itu memberikan sekantong makanan kepada kakek tua tersebut kemudian ia menganggap bahwa semuanya sudah berlalu. Namun siapa menduga ketika semua penumpang turun dari pesawat, kakek tua tersebut merupakan orang terakhir yang berada di dalam pesawat. Pramugari itu kemudian membantu si kakek untuk keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar kakek tua tersebut melakukan sesuatu hal yang tidak bisa dilupakan oleh pramugari itu dimana kakek tua tersebut berlutut menyembahnya dan mengucapkan terima kasih yang bertubi-tubi. Kakek mengatakan bahwa para pramugari yang bertugas pada saat itu merupakan orang yang paling baik yang pernah ia jumpai dan kakek mengaku bahwa dirinya hanya makan sekali dan tidak pernah meminum minuman yang sangat manis serta memakan makanan yang sangat enak. "Pada hari ini kalian semua tidak menganggap hina terhadap saya, kalian melayani saya dengan begitu baik, saya tidak tahu bagaimana caranya mengucapkan terimakasih kepada kalian, semoga tuhan membalas semua kebaikan kalian” ucap kakek tersebut sambil menyembah dan menangis. Pramugari itu dan teman-temannya dengan terharu memapah kakek tua tersebut dan menyuruh seorang anggota lapangan untuk membantu kakek keluar dari lapangan terbang.
Nah, sahabat janganlah kalian semua memandang seseorang dari penampilan luar. Hargailah semua orang dan syukuri apa yang telah dimiliki.
No comments:
Post a Comment