Cerita Sex Terbaru Memek Basah Milik Keponakan Yang Rapat – Sebelum masuk ke cerita, perkenalkan aq andi (nama samaran). Dalam cerita sex ini aq ingin menceritakan kejadian yg aq alami 9 thn yg lalu. Meskpin merupakan kejadian nyata namun karena kurangnya barang bukti berupa foto (9 thn yg lalu hp kan belum ada kameranya hehehe…) maka aq berpikir untuk memasukkan ke dalam kategori cerita dewasa saja.
ketika aq diminta untuk menjemput keponakkan yg bernama Rini (nama samaran) dari rumahnya di daerah bogor untuk tinggal bersama keluargaq di Jakarta. Rini yg saat itu masih duduk dibangku kelas 3 SMA diminta tinggal bersama keluargaq agar aq dapat mendidiknya karena kedua orang tuanya sudah tdk sanggup lagi untuk mengatur tinggkah laqnya yg sering keluyuran.
Tetapi satu hal yg tdk mereka ketahui bahwa aq dan Rini memilikki hubungan khusus. Perlu diketahui Bahwa Rini yg berperawakkan kutilang merupakan salah satu gadis idola disekolahnya. Saat pertama kali dia datang kerumah sebelumnya, aq langsung tertarik dengan wajahnya yg cantik dan bodynya yg sexy meskipun kategory kutilang tocil.
Beberapa kali aq coba ngerjain dia, tapi selalu hanya di ijinkan sampai petting saja. Rini mengijinkan karena dia juga suka kepadaku dan bilang kalau aq mirip dengan pacar di sekolahnya.
Kembali ke penjemputan, aq tiba di Bogor sore hari dan setelah beristirahat di rumahnya setengah jam, aq langsung pamit kepada kakak sepupuku yg merupakan ibunya Rini, tuk langsung membawa Rini ke Jakarta. Selama perjalanan di atas motor,kami mengobrol untuk menghilangkan kantuk sambil sesekali aq menggodanya kalau aq rindu petting dengan dia.. ia hanya tertawa kecil dan langsung mengalihkan pembicaraan.
Tanpa terduga, ketika kami baru mencapai sekitar Gandaria, hujan turun dengan derasnya sehingga memaksa aq menepikan motor di halte untuk mencari perlindungan. Suasana hujan yg deras dan jam yg telah menunjukkan jam 7 malam membuat suasana di halte sepi.. disana hanya terlihat satu pasangan lain selain aq dan Rini.
Sambil menunggu hujan reda aq dan Rini melanjutkan obrolan sambil memeluknya karena Rini merasa kedinginan. Entah saat itu kami sedang membicarakan hal apa, tiba-tiba saja meluncur pengakuan dari keponakanku itu kalau dia baru saja melepaskan keperawanannya kepada pacarnya satu hari sebelum aq jemput.
Aq yg berharap mendapat keperawanannya tentu saja langsung emosi dan tanpa bicara apapun langsung berjalan ke motor dan menyalakan mesinnya.. Rini yg bingung dengan reaksiku dan takut ditinggal langsung mengejar naik ke atas boncengan motorku. Aq pun langsung memacu motor butut milikku di tengah hujan yg deras dengan kecepatan penuh.
Kali ini dalam perjalanan tdk ada lagi obrolan ataupun bercandaan, yg terdengar hanya suara hujan dan tangisan Rini yg terus terdengar hingga dekat rumahku. Ketika mendekati tikungan terakhir sebelum sampai rumah aq meminta Rini menghentikan tangisnya karena nanti akan dimarahi kedua orang tuaku.
Sesampainya di rumah kami berdua disambut omelan kedua orang tuaku karena basah kuyup, beruntung air mata Rini tertutupi oleh basah air hujan. Ibuku langsung meminta kami berdua mandi agar tdk terkena masuk angin (sudah terbiasa dalam budaya suku ku tuk seperti itu untuk mandi (tapi di kamar mandi yg terpisah loh), dan setelah itu aq makan malam dan kemudian pamit tidur dengan alasan kepala mendadak pusing.
Tak berapa lama kemudian Rini pun menyusul aq ke kamar, biasanya kalau Rini menginap,aq tidur di depan TV karena Rini tidur di kamarku, entah alasan apa yg dikemukakan Rini kepada orangtuaku sehingga kami diijinkan tidur satu kamar. Di dalam kamar, Rini berbisik meminta maaf padaku namun aq terus pura-pura tidur. Rini pun pasrah dan kemudian merebahkan diri memunggungi aq sambil sesekali terdengar isak tangis tertahan dari mulutnya.
Ketika menjelang tengah malam,aq bangkit menuju kamar mandi di luar kamarku untuk buang air kecil. Saat itu aq menyadari bahwa semua orang di rumahku sudah terlelap dalam mimpinya masing-masing. Sejenak terlintas di pikiranku tuk menggarap Rini malam itu namun karena masih dalam keadaan emosi aq mengurungkan niatku dan langsung tidur kembali di samping Rini.
Belum sempat aq memejamkan mata, Rini bangun dan sekali lagi mengutarakan maafnya,tanpa menunggu ia selesai mengucapkan kalimatnya aq yg masih dalam keadaan emosi tanpa berbicara apapun menarik Rini dan langsung menyumpal mulutnya dengan bibirku. Rini yg kaget tak dapat bereaksi lain selain mengikuti permainanku. Bibir Rini yg kecil itu kulumat dan kami beradu lidah di dalam mulutnya selama beberapa menit, tak lupa tanganku bergerilya meremas-remas tocilnya dari luar bajunya.
Setelah puas menciumnya, aq mengajak Rini berdiri membelakangiku yg sudah lebih dahulu berdiri. Dari posisi tersebut kupeluk erat tubuhnya sambil tanganku menyibakkan baju dan bra nya ke atas. Setelah tocilnya yg padat itu terlihat,aq langsung menyusu, menjilat dan memilin putingnya yg menggairahkan. Ketika mulutku mengulum pentilnya yg kanan maka satu tanganku meremas-remas tocil bagian kiri dan sebaliknya, sedangkan tangan yg lainnya berusaha membuka kaitan bra miliknya.
Ketika mulai merasakan enak, Rini pun tdk tinggal diam, ia mulai menanggalkan baju atasnya dan branya sehingga kini terlihat topless. setelah itu tangannya masuk ke dalam celanaku mencari-cari k0ntolku, dan langsung diremas-remasnya dg penuh semangat. Tak lama kemudian Rini meminta aq menanggalkan seluruh pakaianku dan pakaiannya tanpa melepas genggamannya dari penisku.
Setelah bugil, Rini berlutut dan tanpa kuduga memasukkan penisku ke dalam mulutnya dan mulai menggerakkannya maju mundur di dalam mulutnya, padahal sudah beberapa bulan sebelumnya ia selalu menolak setiap kali aq meminta mengoral pensiku. Aq yg terpana hanya diam menikmati blowjob ternikmat dari keponakanku.
Sekitar 30 menit aq belum juga keluar, Rini menghentikan servisnya, kali ini ia kembali berdiri dan menciumku, tangannya membimbing tanganku tuk memainkan memeknya yg sudah becek karena terangsang. Rini membisikkan padaku untuk memasukkan penisku ke dalam memeknya, mendengar hal tersebut aq langsung menarik diri dari pelukannya.
Rini kupinta melonggarkan kedua kakinya,dan dalam posisi kami berdua masih berdiri perlahan-lahan aq mencoba mengarahkan rudal dagingku ke sasaran, namun setelah dicoba beberapa kali penisku gagal menembus liang memeknya. Rini yg terangsang hebat dan menanti genjotan penisku di dalam memeknya tdk kehabisan ide, ia mundur menyender ke pojok kamar dan sedikit merendahkan posisinya dg menekuk sedikit kedua lututnya sehingga memeknya kini menghadap ke arahku, kemudian ia memintaku mencoba lagi dan akhirnya aq berhasil dengan sekali mencoba.
Rini sedikit terpekik ketika kepala penisku berhasil menembus memeknya karena memang penisku kepalanya lebih besar dari badannya. Perlahan namun pasti sedikit demi sedikit lubang itu menelan penisku. Ketika baru seperempat batang yg masuk, kurasakan ada yg menghalangi di dalam memeknya,namun setelah aq tambahkan tenaga dan menusuknya sekuat-kuatnya akhirnya seluruh penisku dapat masuk ke dalam memeknya meskipun saat kulakukan tusukan itu Rini merintih kesakitan dan setetes air mata mengalir di pipinya. Melihat hal tersebut aq pun menghentikan sementara tusukanku dan mendiamkan penisku yg sudah seluruhnya ada di dalam liang senggama keponakanku.
Tanpa berRini menggerakkan penis,aq mencium Rini di keningnya,dan tanganku kembali bergerilya meremas-remas toket kecilnya sambil sesekali memainkan putingnya. Tak berapa lama Rini memintaku melanjutkan menggerak-gerakkan penisku, ketika ku gerakkan penisku maju mundur, erangan kesakitan dari mulutnya perlahan-lahan berganti menjadi erangan kenikmatan.
Setelah mulai terbiasa dg penisku, ia meminta berganti posisi. Rini menyuruhku duduk di lantai, Rini memasukkan kembali penisku itu dg style WOT..Tak berapa lama kami berganti posisi kembali..aq memintanya duduk di pinggiran meja belajarku,kemudian aq kembali menusuk memeknya dengan sekuat-kuatnya. Dengan gaya itu kami bisa saling berciuman dan saling memeluk hingga akhirnya aq dan dia sama-sama mencapai orgasme dan aq menyemprotkan seluruh isi penisku ke dalam liang memeknya. Ketika hendak kucabut penisku, Rini malah memelukku erat dan membisikan ucapan terima kasih. Aq yg saat itu tak mengerti hanya membalasnya dengan ciuman hangat di pipinya.
Malam itu kami habiskan tdk dg mengobrol dan langsung tertidur setelah kami berdua memakai kembali pakaian kami. Menjelang jam 5 pagi aq dikagetkan oleh ciuman mesra dibibirku oleh Rini. Rupanya ia baru juga bangun. Ia menanyakan apakah aq masih marah kepadanya. Aq hanya menjawab dg gelengan sampai kulihat Rini membuka CDnya di hadapanku dan menunjukkan bercak-bercak merah yg ada di CDnya.
Kemudian ia menurunkan celanaku (waktu itu kupikir Rini menginginkan bercinta lagi) dan menunjukkan k0ntol dan CD ku juga terdapat sedikit bercak darah. Rupanya ia mau menunjukkan bukti bahwa ia masih perawan dan memberikan keperawanannya hanya kepadaku. Masih setengah percaya aq hanya menariknya dan mengucapkan terima kasih dan pamit untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.
Malam harinya, di kamar tidur yg sama aq menanyakan kebenaran ceritany tentang pacarnya sekaligus mengecek apakah darah yg tadi pagi ada di CD merupakan darah haidnya. Rini hanya tersenyum dan menceritakan bahwa pengakuannya tentang direnggutnya keperawanannya oleh kekasihnya hanyalah pancingan belaka untukku agar berRini memerawRininya. Dia bilang memang kekasihnya meminta hubungan badan namun Rini merencanakan baru minggu depan memenuhi keinginan kekasihnya itu dg maksud memberikan pengalaman pertamanya kepadaku.
Aq yg keras kepala masih belum percaya mengingat servis yg dia berikan kepadaku malam sebelumnya bukanlah servis amatir, namun langsung dijawab Rini bahwa ia belajar dari film2 khusus untuk memuaskan diriku. Untuk membuktikan dia tdk sedang dalam keadaan haid, Rini membuka seluruh pakaiannya di hadapanku dan terpampang memeknya yg bersih tanpa bercak darah. Aq pun tersenyum bahagia dan tak lupa langsung menyerbu dan mengulang kembali pertempuran malam sebelumnya, kali ini tdk dengan emosi melainkan dengan penuh kasih sayang seakan keponakanku itu pacar kesayanganku.
Begitulah kisah emosiku terhadap keponakanku yg berakhir dengan kenikmatan. Sampai hari ini kami masih suka berhubungan meskipun Rini kini sudah menikah dg orang lain dan sudah memiliki satu anak.
No comments:
Post a Comment