Cerita hot seks 2019 Bercinta di jalan trotoar
sekarang
nih saya telah bekerja menjadi staff disalah satu perusahaan di
Jakarta. Sejujurnya, saya lebih suka dan napsu andai melihat orang yuang
telah menikah di bandingkan anak gadis. Baik bini orang, janda atau
tante-tante. Mungkin sebab saya sering bareng dengan teman kerja, maka
saya tak tertarik sama orang yang lebih muda dari saya.
Setiap
menyaksikan bini orang, saya jadi bernafsu dan penisku bakal mulai
menegang. Pada saat tersebut saya berkenalan dengan Sella, tukang masak
di di antara restoran di sekitar kantor saya. Memang sudah kelaziman
saya ketika order makan, saya selalu menantikan di dapur dan menyaksikan
bagaimana Sella memasak. Dimulai dengan melihat, menolong dan
kesudahannya timbul kemauan untuk mengobrol dan berkelakar dengan
Sella.Sella pun tidak pernah marah andai saya sering berkelakar
dengannya di dapur, bila marah juga di melulu menunjuk ke arah bos nya
takut andai ketahuan bosnya. Saat sejumlah minggu saya berkelakar dengan
Sella, saya hendak tes Sella dengan menyebut payudaranya yang menonjol
itu.
Mungkin
saya telah tidak tahan menyaksikan payudaranya yang menonjol tersebut
makanya saya memberanikan diri meyinggungnya. Sella melulu melirik saja
seraya tersenyum. Senyumnya seolah-olah memberi kode ke saya bahwa dia
tertarik untuk saya. Saya juga semakin memberanikan diri guna
mendekatinya.
Selepas
kejadian itu, kami juga semakin dekat dan bilamana saya ke dapur saya
tidak jarang kali memluknya dan meremas payudaranya. Tapi tak lama lah,
fobia ketahuan sama bos nya dan tidak jarang kali saya kerjakan pada
senja hari masa-masa restoran telah mau tutup.
Untuk
informasi saja, Sella baru berumur 30 tahun dan memiliki 2 orang anak.
Body nya paling montok dengan payudara ya besar dan putih. Dia bekerja
di restoran karena hendak membantu meringankan tidak banyak beban
suaminya saja.
Pada
suatu ketika saya menyaksikan muka Sella agak masam dan gelisah aja.
Selepas kerja, saya menyuruh Sella terbit makan dan mendengar kisah
permasalahan dengan suaminya. Sella juga mengiyakan anjuran makan saya
dan kami juga janjian santap di suatu cafe.Saat berjumpa dengannya saya
pun mengupayakan mengorek rahasianya. Tapi keadaan di cafe agak ribut,
Sella juga tidak konsen untuk mengisahkan permasalahan dengan suaminya.
Setelah berlalu makan, saya menyuruh Sella guna ke lokasi tinggal ku
guna meneruskan kisah nya. Sella setuju, dan saya juga mengantarnya ke
rumahku
.Sesampainya
di rumahku, dia juga duduk di sofa dengan baju yang agak tidak banyak
terbuka. Dia juga mulai mengisahkan masalahnya dan saya juga sesekali
menyokong Sella dengan dengan keputusan yang dipungut Sella. Namun
sebetulnya saya tidak konsentrasi pada ceritanya, di benak ku melulu
bagaimana saya dapat merasakan tubuh Sella.Saat ceritanya telah mau
habis, tiba-tiba saja Nelaa menangis. Saya pun lantas memeluknya dan
meredakan tangisannya. Sella pun menjawab pelukan saya dengan lebih erat
lagi. Dalam pelukannya, saya menikmati betapa kenyalnya payudara Sella
dan penis ku juga mulai menegang keras.
Tanpa
buang waktu, saya juga mulai menjilatin leher mengarah ke ke
telinganya. Desahan Sella pun tersiar pelan “ahhh….ahhhhh…”. Kemudian
saya mulai memasukkan jari ku ke dalam bajunya yang tidak banyak terbuka
tersebut sambil ku pelintir putingnya.Saya juga membuka bajunya dan
lantas membuka bra nya. Payudaranya yang besar dan kenyal tersebut pun
menciptakan kontolku semakin menegang kuat. Ku remas-remas payudaranya
tersebut dan ku pelintir-pelintir putingnya itu. Sella juga semakin
terangsang dan menciumku dengan liarnya.
Sella
juga mengerang keasyikan “ahhhhh… auhhhhhhh,,, ahhhhhhh… enak mass,
lagiii masss” ucapnya. Kemudian saya juga menjilati kedua putingnya
seraya jari ku menyusup kedalam celana nya membelai vagina nya yang
telah mulai becek itu. Karena agak ketat celananya, Sella lantas membuka
celananya sendiri dan lantas membukakan celana ku juga.
Kontolku
lantas di kocoknya dengan lembut dan lantas merebahkan badanku ke sofa.
Sambil jongkok di bawah sofa, lantas dia mulai mengulum penisku dengan
lihainya. Emang benar kata orang, yang tua lebih pengalaman. Kulumannya
nikmat sekali gan, buat merem melek, hehe.Dengan buas dia mengulum dan
menjilat penisku sampai aku tak berdaya. Tak hingga 10 menit, aku
menikmati akan orgasme dan ku tembakkan spermaku ke dalam mulutnya.
Crotttt…crottttt….
Sella
juga menelannya dan menjilatnya sampai tak bersisa. Kemudian giliran
saya yang merebahkan nya ke sofa dan ku jilatin vaginanya yang telah
becek dampak ulah ku tadi. Ku masukin jariku dan mengobok-obok
vaginannya dengan cepat. Sella mulai mendesah pulang “yahhh masss…lagii
masss….enakk massss…agak dalam masss…ahhhh…ahhhhh”Saat penisku menegang
kembali, ku gesek-gesekkan ke vagina nya. Dia meraih penisku dan
menunjukkan ke dalam vaginanya. Tanpa pikir panjang, aku langsung
menusukkan penis ku kedalam liang vaginanya dan ku goyang dengan cepat.
Walau terasa telah agak kendor sebab sudah mempunyai 2 anak, tetapi
Sella paling jago dalam hal goyang.
“aghhhhhh…..achhhhhhh….achhhhhh…..enak mas….achhhhhh…enak mass…achh….” desah Sella keenakan.
Memang
tak salah yang tidak jarang saya baca di cerita-cerita dewasa bila yang
tua lebih pengalaman. Skill nya memang luar biasa, dapat encok saya di
buatnya. hehe.
Kemudian
kami berganti posisi menjadi Doggie style. Dengan posisi tersebut
membuat penis saya semakin leluasa menyepong nya. Keringat pun mengalir
turun karena liarnya goyanganku sampai tak lama Sella juga mengejang dan
menyemburkan cairan di vaginanya.Namun saya terus menyepongnya tanpa
henti dan sampai akhirnya ketika aku menjangkau orgasme, aku menariknya
penis saya terbit dan Sella juga dengan cepat mengulumnya dan sekali
lagi ku semprotkan sperma ku ke dalam mulutnya. Setelah tersebut kami
pun lantas istirahat sebab kelelahan.
“Terima kasih ya mas, sebab sudah mau memperhatikan curhatan dan memuaskan Sella” ucapnya.
“Kok malah anda yang berterima kasih ke mas? mestinya saya dong Sell…”jawabku.
“Kok malah anda yang berterima kasih ke mas? mestinya saya dong Sell…”jawabku.
Sella
melulu tersenyum dan lantas saya mengecup keningnya. Setelah tersebut
kami mandi bareng dan ku antar dia pulang ke rumahnya.<
No comments:
Post a Comment