Cerita Seks Aku Menikmati Keluar Masuknya Kontol Di Vagina Ku - Cewek Hot - Cewek Panas - Cewek Indonesia - Cewek Abg Plus - Pijit Plus

Breaking

Home Top Ad


Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, May 8, 2019

Cerita Seks Aku Menikmati Keluar Masuknya Kontol Di Vagina Ku

Cerita Seks Aku Menikmati Keluar Masuknya Kontol Di Vagina Ku

Cerita Seks Aku Menikmati Keluar Masuknya Kontol Di Vagina Ku

Sebelum kecerita perkenalkan namaqu Alisya umurku saat ii 19 tahun aqu anak terakhir
dari 6 sodara dan kesemuanya adalah perempuan, kakaqu yg 3 dan 4 mereka juga sama menjadi
pembantu rumah tangga , sudah 1 tahun ini aqu bekerja di rumah majikanku yg masih muda
baru mempunyai anak 1 berumur 3 tahun.

Majikan perempuanku yg kupanggil ibu adalah seorang karyawati, sedang majikan laki-lakiku
seorang pegawai negeri sebuah instansi pemerintah. Kehidupan di dalem rumah tangga
majikanku dapat dikatakan harmonis, itu yg membuatku kerasan tinggal bersama
mereka. Ibu majikan seorang perempuan yg baik, begitu pula dgn suaminya.

Hari Sabtu dimana ibu bekerja, sedang bapak setiap Sabtu dan Minggu libur. Di rumah tinggal
bapak, aqu dan anaknya. Aqu merasa tidak enak badan sejak hujan-hujanan kemarin waktu
aqu pergi ke pasar. padahal malam harinya aqu sudah minum obat, namun hingga pagi hari ini
aqu merasa sakit disekujur badan.

Walau begitu tetap kupaksakan diri untuk bekerja, karena sudah kewajibanku sehari-hari
dalem keluarga ini. Setelah anaknya tidur, kurebahkan diriku di kamar. Cuaca mendung
bulan November, setengah terpejam sayup-sayup kudengar bapak memanggil namaqu,
namun karena badan ini terasa berat, aqu tak sanggup untuk bangkit, sampai bapak datang
ke kamarku.

Bapak terkejut melihat kondisiku, dihampirinya aqu dan duduk ditepi ranjang. Aqu berusaha
untuk bangkit walau kepala ini seperti dibebani ribuan batu, tiba-tiba tangan bapak menyentuh
dahiku kemudian merengkuh bahuku untuk memintaqu tiduran kembali.
Bapak bilang kalau badanku demam, kemudian dia memijit keningku, mataqu terpejam
Menikmati pijitan itu, terasa sakit di kepala dan lemas sekujur badanku. Setelah beberapa s
aat bapak menyuruhku untuk telungkup, aqupun menurutinya.
Kuraskana kain bajuku disingkap ke atas oleh bapak, kemudian tali pengait breast houlderqu dicopotnya.

Aqu terkejut, namun karena lemas aqu pasrah saja, kurasakan pijitan bapak dipunggungku.
Disinlah awal keanehan itu terjadi.

Walaupun kondisi demam, namun perasaan itu tetap saja kurasakan, begitu hangat, begitu
damai, begitu taqut dan akhirnya begitu nikmat, mata kupejamkan sambil Menikmati pijatan
bapak. Umur bapak sudah tigapuluhan dan kuaqui kalau bapak mempunyai wajah yg awet muda.
Disaat aqu merasakan pijitan bapak, tiba-tiba kurasakan resluiting celana pendekku di
belakang diturunkan oleh bapak.

Aqu ingin berontak dan membalikkan badan, namun ditolak oleh bapak dgn mengatakan
bahwa bagian bawahpun harus dipijat, akhirnya aqu mengalah walau disertai rasa malu
saat bapak melihat bokongku.

Jujur, yg ada di dalem benakku tidak ada prasangka lain selain aqu dipijit bapak. Setelah agak
lama, bapak menyudahi pijitannya dan aqu diberi lagi obat demam yg segera kuminum,
bapak kemudian meninggalkan kamarku.

Sebelum tidur kuputuskan ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti yg telah aqu ceritakan
di atas, bahwa celana dalemku basah, dan ternyata bukan pipis. Aqu raba dan rasakan
ternyata berlendir dan agak lengket, aqu tidak tahu hubungan basah ini dgn pijatan bapak
tadi. Aqu tak mampu berpikir jauh, setelah dari kamar mandi, kuputuskan untuk tidur di kamar.
Sore hari gerimis turun, ketika aqu tidur, siang tadi ibu majikan dan anaknya pergi kerumah
famili serta menginap di sana karena ada hajatan, sementara bapak tinggal di rumah sebab
besok Minggu ada acara di kompleks.

Setelah sesiang tadi aqu tidur, kurasakan badanku agak mendingan, mungkin karena pengaruh
obat turun demam yg aqu minum tadi, sehingga aqu berani untuk mandi walau dgn air
hangat. Selesai mandi terdengar suara bapak dari ruang TV memanggil namaqu, aqu
bergegas kesana.



Bapak menanyakan keadaanku yg kujawab sudah baikan. kemudian bapak menyuruhku
membuatkan teh hangat untuknya. Teh kubuat dan kuhidangkan di meja depan bapak,
kemudian bapak menyuruhku duduk di bawah depan tempat duduk bapak, kuturuti perintahnya.
Ternyata bapak sedang Menikmati TV, kemudian bapak memegang pundaqu serta memijit
perlahan-lahan dan bertanya apakah pijitannya enak, kujawab enak sekali sembari tersenyum,
sembari tetap memijat bahuku kami berdua membisu sambil menonton TV.
Lama-kelamaan perasaan aneh itu menjalar lagi, aqu merasakan sesuatu yg lain, yg ku tak mengerti
perasaan apa ini, kurasakan sekujur rambut badanku mermang. Tiba-tiba kurasakan hembusan nafas di

samping leherku, aqu melirik, ternyata wajah bapak telah sampai di leherku, aqu merasakan
getaran-getaran aneh yg menjalar kesemua badanku, aqu tidak berontak, aqu taqut,
namun getaran-getaran aneh itu kurasakan begitu nikmat hingga tanpa kusadari kumirngkan
kepalaqu seakan memberi keleluasaan bapak untuk mencumbunyanya.

Tak terasa aqu memejamkan mata dan Menikmati setiap usapan bibir serta lidah bapak di
leherku. Getaran itu kini menjalar dari leher terus turun ke bawah, yg kurasakan badanku
melayg, tidak mempunyai beban, terasa ringan sekali seolah terbang.

Otakku seakan buntu, tidak dapat berpikir jernih, yg kutahu aqu mengikuti saja karena
pengalaman ini belum pernah aqu rasakan seumur hidup, antara taqut dan nikmat. Tangan
bapak masih memijat bahuku sementara dia masih mencumbui leherku, tak lama kemudian
kurasakan tangan itu meraih kancing baju depanku dan membukanya satu persatu dari atas ke
bawah.

Setelah semua kancing bajuku terlepas, kembali tangan bapak memijat bahuku, semua itu aqu
rasakan dgn melayg-layg, perlahan tapi pasti kedua tangan bapak menyentuh ke dua buah dadaqu,
aqu kaget.

Kedua tanganku lalu memegang tangan bapak, bapak membisikkan supaya aqu Menikmati saja
pijitannya, tanganku akhirnya terlepas dari tangan bapak. Lagi-lagi kurasakan sesuatu getaran aneh,
hanya getaran ini lebih dahsyat dari yg pertama, buah dadaqu diremas tepatnya daripada dipijit,
walau masih memakai bh.

Kemudian tangan bapak kembali kebahuku, ternyata diturunkannya tali bhku, perlahan-lahan
diturunkan sebatas lengan, sementara ciuman bapak masih di leher, kadang leher kiri, kadang leher
kanan.

Aqu melayg hebat, dimana kedua tangan bapak meraih buah dadaqu dari bagian atas turun ke
bawah, sesampai di pentilku remasan berubah menjadi pilinan dgn jari, aqu sempat membuka
mata, namun hanya sesaat, getaran aneh berubah menjadi sengatan.

Sengatan kenikmatan yg baru ini kualami, dipilin-pilinnya kedua pentilku, tak sadar ku keluarkan
desahan pelan. Secara tidak kusengaja, tangan kiriku meraba celana dalemku sendiri, kurasakan
gatal disekitar kelaminqu, ternyata kelaminku basah, aqu tersentak dan memberontak.
Bapak kaget, kemudian menanyakan ada apa, aqu tertunduk malu. Setelah didesak aqu menjawab
malu, kalau aqu ngompol. Bapak tersenyum dan berkata bahwa itu bukan ompol, lalu bapak berdiri
dan membimbingku duduk di sofa.


Bapak menanyakan padaqu, yg kujawab bahwa ini pengalamanku yg pertama, kemudian bapak
mengatakan ingin memberi pengalaman selanjutnya dgn catatan supaya aqu tidak menceritakan
pengalaman ini pada siapa saja.

Aqu hanya mengangguk dan menunduk, tak berani kutatap mata bapak karena malu. Di luar hari
sudah berganti malam, gerimis pun berubah menjadi hujan, namun aneh, hawa di ruang TV berubah
menjadi hangat, apakah ini hanya perasaanku saja?

Sementara aqu duduk di sofa, bapak malah jongkok dihadapanku. Aqu rikuh dan menundukkan
kepalaqu. Tiba-tiba bapak maju menuju buah dadaqu dan menciuminya, seperti bayi menetek
ibunya. Aqu berkata malu, namun di jawab bapak untuk Menikmati saja.
Gelorabirahi.com

Sengatan itu kembali menyerangku ketika ciuman bapak berubah menjadi jilatan dan kuluman di
pentilku, aqu kembali terpejam dan mengerang, tak kusadari tanganku berada di kepala bapak,
mengelus dan sedikit menremas rambut bapak.

Aqu tidak kuat menygga badanku, perlahan dan pasti badanku terjatuh di sofa, bapak membetulkan
posisiku sehingga tiduran disofa. Kemudian jilatan bapak berlanjut diperutku, sementara tangan kiri
bapak di buah dadaqu, tangan kanan meraba dari betis naik ke paha serta menyingkap rok yg kukenakan.

Aqu sudah kehilangan akal sehat, hanya bisa diam dan Menikmati setiap jilatan dan elusan bapak.
Aqu terkejut pada saat jilatan bapak sampai ke celana dalemku, aqu mengatakan bahwa itu kotor
dan pesing, namun dgn sabarnya bapak menenangkanku untuk tetap saja Menikmatinya.
Aqu hanya terdiam dan pasrah, di antara taqut dan malu serta rasa nikmat yg tak kuduga
sebelumnya. Perlahan bapak membuka rok serta mencopot celana dalemku dan menciumi
rambut kelaminku.

Taqut bercampur geli berkecamuk di dalem dadaqu, kurapatkan kedua pahaqu menahan geli,
namun keanehan terjadi lagi, lama kelamaan tanpa kusadari kedua pahaqu membuka dan semakin
lebar. Posisi ini memudahkan bapak untuk mencumbu lebih dalem.

Tiba pada bagian tengah atas kelaminku, kurasakan ujung lidah bapak menyengat yg lebih dahsyat
lagi, tanpa kusadari kunaikkan bokongku ke atas ke bawah, aqu meracau tidak karuan, sukar
kulukiskan dgn kata-kata perasaan ini.

Kurasakan dunia gelap dan berputar, sayup-sayup kudengar suara kecipakan di sekitar
selangkanganku, hingga ada suatu desakan dari dalem kelaminku, desakan itu tak dapat kutahan,
sesuatu yg akan meledak keluar, seperti bila ingin pipis, namun ini lebih dari itu.

Tanganku tak dapat kukendalikan, kuremas rambut bapak sambil menekan kepalanya pada
kelaminku.

Aqu melonjak, mengjan. menahan, meracau, tiba-tiba sesuatu itu keluar dari dalem
kelaminku, kelaminku basah… bahkan banjir… kurasakan aqu ngompol…

Setelah itu badanku lemas, keringat membanjiri badanku, tulang-tulangku terasa lepas dari
tempatnya…

perasaan apa ini? antara nikmat… kebelet pipis… dan lemas

Kulihat bapak tersenyum dan mengelus rambutku, bapak menanyakan apa yg aqu
rasakan. Kubalas dgn tatapan yg bertanya-tanya, namun aqu tidak dapat berkata-kata,
diantara nafasku yg masih memburu, aqu hanya tersenyum dan memandangnya sayu.
Bapak berlutut di sampingku, melepas sarungnya, meraih tanganku dan membimbingnya
untuk memegang tengah celana dalemnya, kuturuti, kuraba dari luar celana dalem bapak,
ini pun pengalaman pertamaqu memegang kelamin laki-laki.

Kurasakan sesuatu menonjol keras ke atas di tengahnya, bapak Menikmati elusanku dan kuliirik
mata bapak setengah terpejam. Tak lama, dia menurunkan celana dalemnya, sesaat kuterpekik
melihat benda yg baru kali ini kulihat.

Bapak mengajariku untuk mengurut benda itu dari atas ke bawah, aqu geli memegang benda itu,
empuk tapi keras… keras tapi lentur…

Bapak membangkitkanku dari rebahan, kemudian
menyuruhku untuk menjilat benda itu, karena tadi bapak sudah menjiltati kelaminku, apa salahnya
kalo sekarang aqu menjilati kelaminnya, pikirku.

Pertama memang kujilati benda itu, lama-kelamaan kumasukkan benda itu ke dalem mulutku, aqu
ingat masa kecilku ketika menjilati es krim. Benda itu berdenyut-denyut di dalem rongga mulutku,
aqu merasa aneh namun senang, seperti anak keci mendapat makanan kesukaannya.

Tiba-tiba bapak mengerang sambil menarik kepalaqu, benda itu berkeduk hebat, aqu heran ada apa
ini, namun benda itu tak dapat kulepaskan, karena kepalaqu ditahan tangan bapak, kemudian
kurasakan suatu cairan terasa di mulutku yg akhirnya daripada tersedak, cairan itu kutelan habis,
terasa amis… gurih… sedikit asin.

Kulihat bapak mendengus, seperti habis lari jauh, nafasnya tersengal-sengal. Dia tersenyum dan
memelukku, aqu merasa damai dalem pelukannya.
Bapak mengajakku ke kamar mandi, sebelum kami masuk, bapak melucuti sisa pakaianku dan juga
pakaiannya. Aqu merasa heran, aqu menurut tanpa ada perlawanan, mungkin karena nikmat yg baru
saja pertama kali aqu dapat.

Di dalem kamar mandi, bapak memandikanku, bapak mengagumi rambut-rambut yg tumbuh di ketiak danselangkanganku dan berpesan agar aqu tetap memelihara dan melarang memotongnya. Pada saat
bapak menyabuniku, getaran-getaran aneh menyerangku lagi.

Geli bercampur nikmat menyelimuti seluruh badanku, sehingga tak terasa aqu mulai mendesah
lagi, bapak bilang bila aqu tidak tahan keluarkan saja erangan itu, tapi aqu malu.
Setelah aqu selesai disabuni, bapak menyuruhku menyabuninya, dgn rasa taqut-taqut kusabuni
punggung sampai kakinya, pada giliran badan bagian depan, kulihat kelamin bapak yg tadinya lemas
tampak kokoh berdiri.

Bapak mengatakan enak disabuni olehku, dia meraih wajahku dan mencium mulutku, aqu
merasakan getaran semakin hebat ketika lidah bapak bermain di dalem rongga mulutku, aqu hanya
terdiam dan Menikmati permainan lidah bapak, perlahan kuimbangi permainan lidah bapak dgn
lidahku sendiri, kami saling berpagutan.

Bapak membimbing tanganku untuk menyentuh kelaminnya yg masih terbalut sabun, aqu
merasakan licin serta mengocoknya. Buah dadaqu pun menyentuh dada bapak yg licin oleh sabun,
terasa mengeras di kedua pentilku, kami berpelukan… berciuman dan saling bergesekan… aktivitas
ini menimbulkan gelinjang kenikmatan yg tiada tara bagiku.

Setelah badan kami berdua tersiram air dan bersih dari sabun, bapak menyuruhku untuk menghadap
wastafel setengah menunduk sembari kakiku direnggangkannya, bapak jongkok membelakangiku
dan mulai menjilati bokongku, aqu menengok ke belakang dan bapak hanya tersenyum.
Pada saat lidah bapak menyentuh dan mempermainkan duburku, aqu tersentak dan sedikit
mengangkat kakiku, kurasakan kegelian bercampur dgn kenikmatan, aqu mendesah, kelaminku
basah dan lengket, sehingga tangan kiriku tak sadar meraba daging bulat kecil yg mengeras di tengah
kelaminku sembari mengosok-gosok dan menekannya, secara naluri bagian itu yg kurasakan dapat
memberi kenikmatan yg tiada terkira.

Tak lama berselang aqu berasa ingin pipis lagi. Tangan kananku mencengkeram erat bibir wastafel,
mengerang hebat, tangan kiriku kutekan kuat pada benjolan kenikmatanku, aqu meladak lagi,
nafasku memburu tidak karuan, sesaat aqu merasa lemas dan seakan hilang pijakan tempatku
berdiri. Bapak menangkapku kemudian membopongku menuju kamarku.

Direbahkannya diriku di tempat tidur, bapak duduk di tepi tempat tidurku sembari mengelus
rambutku, tersenyum dan mengecup keningku, hatiku tentram, nafasku mulai teratur kembali.
Setelah semuanya kembali normal bapak merebahkan dirinya di sisiku, tanpa bicara, bapak meraba
buah dadaqu, serta menjilatinya.

Getaran-getaran itu datang kembali menyerangku, aqu menggelinjang serta mengeluarkan suara-
suara desahan, kuremas kepala bapak sembaru kutekan ke arah dalem buah dadaqu. Bapak naik ke
atas badanku, menyodorkan kelaminnya untuk kujilat lagi, kuraih dan kukulum kelamin bapak
seperti layaknya menjilati es krim, bapak memaju-mundurkan bokongnya sehingga kelamin bapak
keluar masuk dalem mulutku.

Aqu Menikmati keluar masuknya kelamin bapak di dalem mulutku. setelah beberapa saat, bapak
melepaskan kelaminnya dari mulutku. Bapak menggeser badannya, kedua pahaqu di
kesampingkannya, perlahan-lahan kelamin bapak didekatkan pada kelaminku sambil berkata bila
terasa sakit aqu harus bilang.

Pertama menyentuh kulit luar kelaminku, aqu agak tersentak kaget, mulailah rasa sakit itu timbul
setelah kelamin bapak mulai sedikit demi sedikit memasuki kemaluanqu.
Aqu menjerit kesakitan yg kemudian diikuti dgn dicabutnya kelamin bapak, bapak mencium bibirku
sembari membisikkan kata supaya aqu menahan rasa sakit tersebut sembari mempermainkan
lidahnya di dalem mulutku.

Kemudian bapak mulai menusuk lagi, walau kelaminku sudah basah total. tapi rasa sakit itu tak
terkira, aqu tak sanggup mengaduh karena mulutku tersumbat mulut bapak. Tak terasa air mataqu
meleleh menahan sakit yg tak terkira, kedua tanganku mencengkeram erat pinggang bapak.
Akhirnya kelamin bapak menembus lubangku… diusapnya air mataqu, kelamin bapak masih tetap
tertancap dalem lubangku. Bapak berhenti menggoyg, setelah dilihatnya aqu agak tenang, mulailah
bapak memaju-mundur kelaminnya lagi secara perlahan, aqu sempat heran, rasa sakit itu berangsur
hilang digantikan dgn nikmat.



Aqu merasa kelaminku berkedut-kedut dgn sesuatu benda asing di dalemnya, sementara itu air
lendirku juga sudah membasahi liang kelaminku, sehingga rasa sakit itu hilang tergantikan oleh
kenikmatan yg sukar dikatakan.
Tidak begitu lama kemudian aqu merasa ingin pipis kembali, aqu peluk bapak, aqu naikkan bokongku

seolah ingin menelan semua kelamin bapak. Aqu kejang, aqu melenguh panjang, aqu menggigit bahu
bapak, sesuatu yg nikmat aqu rasakan lagi, dunia berputar-putar, semua terlihat berputar, sangat
kejadian ini nikmat sekali.

Aqu terhempas lemas setelah aqu mengalami apa yg baru aqu alami, rasa sakit sudah hilang. Bapak
menghentikan aktifitas seakan memberi kesempatan diriku untuk Menikmati puncak kenikmatan yg
baru saja kualami.

Setelah beberapa saat, dgn kelamin yg masih mengacung ke atas, bapak mencabut kelaminnya dan
menyerahkannya kedalem mulutku lagi, aqu kulum kelamin bapak, tak lama kemudian bapak
melenguh… dan cairan itu kembali mendera mulutku, karena pengalaman tadi, semua cairan itu aqu
telan tanpa tersisa sedikitpun.

Bapak merebahkan badanya disampingku, dan mengucapkan terima kasih, dia mengatakan bahwa
perawanku telah hilang. Aqu tercenung kulihat ke bawah, sprei tempat tidurku ternoda merah darah
perawanku.
Namun aqu tidak menyesal, karena hilang oleh orang yg aqu kagumi sekaligus aqu saygi, Aqu tidur di
dalem pelukan bapak, kami kelelahan setelah mengarungi perjalanan puncak kenikmatan bersama,
dalem tidurku, aqu tersenyum bahagia, kulirik bapak, dia terpejam sembari tersenyum juga.
Seperti kebiasaanku sehari-hari dalem rumah tangga majikanku ini, aqu bangun pada pukul 5, kulihat
bapak masih tertidur lelap, kami masih dalem keadaan bugil, karena semalam tidak sempat
berpakaian karena kelelahan.

Aqu turun dari tempat tidur, selangkanganku masih berasa perih seakan benda tumpul panjang itu
masih mengganjal di dalem lubangku. Dgn agak tertatih aqu menuju kamar mandi, kubersihkan
seluruh badanku beserta lendir-lendir yg mengering bercampur bercak darah di sekitar kelamin
dan rambut-rambutku, sembari mandi aqu bersiul gembira.

Kuraba lubang kelaminku, masih terasa sisa-sisa keperihan di dalemnya, aqu mengerti sekarang,
dimana perbedaan antara air seni dgn lendir hormon yg keluar dari kelaminku bila dirangsang, Aqu
tersenyum geli memikirkan kebodohanku selama ini.

Selesai mandi, aqu membereskan rumah seperti kewajibanku sehari-hari, setelah itu aqu buatkan
segelas kopi panas dan kubawa ke kamarku, dimana bapak masih terlelap di sana. Perlahan
kuletakkan kopi di atas meja, aqu melangkah ke arah tempat tidur, kuperhatikan wajah bapak yg
tertidur.

Betapa tenang, betapa damai, betapa gantengnya, perlahan kuusap pipi bapak serta kubelai
rambutnya, dgn sedikit taqut… kucium sudut bibir bapak. Pandanganku menyapu dada bapak,
kemudian turun ke salangkangannya yg tertutup selimut, kulirik benda asing yg semalam telah
memaksa masuk ke dalem lobangku.

Aqu tersentak kaget, walau tertutup selimut kulihat jelas benda itu tegak berdiri mengeras, ku usap
perlahan sembari tertawa geli dalem hati. Perlahan kusingkap selimut itu, sekarang terpampang
jelas benda itu dimana pantulan cahaya lampu menerpa ujung kepala kelamin bapak yg seperti helm
itu.

Kudekatkan wajahku ke benda itu agar terlihat lebih jelas lagi, perlahan kugenggam, kukocok, kujilati
dan kumasukkan ke dalem mulutku.

Bapak bergerak perlahan, aqu terkejut dan berhenti mengulumnya, namun bapak melihat padaqu
dan menyuruh untuk meneruskan aktivitasku, kembali kuulangi kuluman kelamin bapak sembari
tersenyum, dielusnya rambutku sembari kudengar erangan bapak.

Bapak bergeser sedikit, tangannya meraih bokongku serta menyingkapkan dasterku ke atas,
perlahan diusapnya belahan dalem bokongku, dgn tangan kanan kuraih tangan bapak di
selangkanganku, ternyata kelaminku sudah basah kembali.

Aqu pun kembali terangsang dgn usapan tangan bapak di kelaminku, sedikit kugoyg bokongku kekiri
dan kekanan tanpa melepaskan kulumanku pada kelamin bapak. Beberapa saat kemudian, bapak
meminta untuk menghentikan aktifitasku, bapak bangkit dari tempat tidur, dan menyuruhku untuk
menungging di tepi tempat tidur.

Dari arah belakang, perlahan bapak memasukkan kelaminnya ke dalem lubangku, aqu heran, gaya
apa lagi yg bapak berikan untukku, kuraih bantal untuk mengganjal kepalaqu, sementara dari
belakang, bapak memaju-mundurkan bokongnya.Cerita Sex

Sensasi baru kurasakan, dgn posisi yg belakangan kuketahui bernama doogy style itu, seakan dapat
kuatur jepitanku pada kelamin bapak. Aqu merasa ingin pipis lagi, kugigit bantal sembari mengerang
dahsyat, otot-ototku kakiku mengejang sampai ke arah bokong, sedikit kujinjitkan kakiku, kucoba
bertahan semampuku, kuremas speri di sampingku.

Aqu tak tahan lagi, dgn kedutan-kedutan hebat, jebolah pertahananku, aqu teriak dan mendesah
kugigit bantal sekeras-kerasnya, bokongku berkedut-kedut ke atas bawah, aqu lemas, aqu jatuhkan
badanku ke atas kasur sembari nafasku haru memburu.

Kulihat bapak tersenyum ke arahku, kelaminnya semakin berkilat akibat lendirku tertimpa cahaya
dari luar kamar. Kuraih kelamin bapak, kukocok-kocok sembari aqu mengatur nafasku, tangan bapak
merengkuh rambutku, diusap-usapnya kepalaqu, diciumnya keningku. Setelah nafasku teratur,
kuraih kelamin bapak dan kukulum lagi, tidak berapa lama, bapak mengejang dan mengeluarkan
cairan dari kelamin bapak yg kutelan habis tanpa bersisa.

Bapak kemudian pergi mandi, sementara aqu kembali kekesibukanku hari ini yaitu memasak. Pukul
delapan pagi, kulihat bapak selesai mandi dan bersiap untuk menghadiri acara kompleks.
Setelah berpamitan padaqu, aqu meneruskan memasak, hari ini kubuatkan masakan spesial untuk
bapak, semua bahan telah tersedia di dalem kulkas yg kubeli hari Jumat kemarin di pasar.
Pukul 12 siang, bapak kembali dari acara di kompleks, aqu sedang menonton acara TV setelah selesai
masak, kemudian bapak menyuruh membuatkan es teh manis untuknya, aqu bergegas pergi ke
dapur untuk membuatkan pesanan bapak.

Di saat aqu sibuk mengaduk gula, tiba-tiba dari arah belakang bapak memelukku, aqu tersentak
karena melihat bapak tidak mengenakan pakaian selembar pun.
Tanpa bicara, dicumbuinya diriku dari belakang, aqu menggelinjang kegelian, diusapnya leherku dgn
lidah bapak sampai ke telingaqu dan digigit-gigitnya daun kupingku. Aqu tersentak kegelian,
tanganku menyenggol teh yg sedang kubuat, gelas jatuh dan air di dalemnya tumpah membasahi
dasterku.



Tanpa memeperhatikan peristiwa itu, bapak melahap mulutku dgn ciuman-ciuman ganasnya, aqu
terpengarah tidak siap, sedikit kehabisan nafas melayani ciuman bapak. Dgn tidak melepas
ciumannya, tangan bapak mencopot dasterku, kemudian dgn terburu-buru, dilepasnya breast houlder dan

celana dalemku, aqu hanya pasrah menghadapi kelaquan bapak.
Sedikit membopong, didudukannya aqu di atas meja makan, kemudian bapak melebarkan
selangkanganku serta menjilati kelaminku. Dgn berpegang pada tepi meja, aqu menggelinjang
keenakan, kurasakan sapuan-sapuan lidah bapak dikelaminku sebagai sensasi yg tiada duanya.
Mungkin karena sebentar lagi aqu merasa akan datang bulan, sehingga nafsu yg ada dalem diriku
sedang dalem puncak-puncaknya. Aqu pipis lagi, kuremas rambut bapak dgn tidak sungkan lagi,
kutekan kepala bapak ke dalem kelaminku.
Kurasakan lidah bapak menembus di dalem lobangku, aqu menjerit tertahan, meledaklah
kenikmatanku, bapak menyedot habis semua lendir nikmatku sampai tuntas serta menjilati rambut
lebatku.

Dgn menahan posisiku, bapak berdiri dan memasukkan kelaminnya ke dalem lobangku, perlahan
tapi pasti kelamin bapak masuk. Aqu membisikkan sesuatu ke bapak, aqu mengatakan bila ingin
merasakan semprotan cairan bapak di dalem rongga kelaminku.

Bapak menanyakan apakah aqu subur atau tidak, aqu jawab bila dalem dua atau tiga hari ke depan
akan datang bulan. Setelah bapak mendengar pengaquanku, dia tersenyum dan semakin
bersemangat untuk menusukan kelaminnya di lobangku.

Ternyata bapak lama juga mengalami puncak, kebalikannya dalem diriku, aqu merasakan suatu
kedutan nikmat lagi dan berasa ingin pipis kembali. Aqu peluk bapak, kucium bibirnya, sementara
kedua kakiku menjepit pinggang bapak.

Dgn berpangku pada tepi meja makan, bapak bertambah kencang volume memaju – mundurkan
kelaminnya di dalem lobangku. Aqu terpekik, aqu menjerit, aqu mendekap erat-erat badan bapak,
kurasakan ledakan kembali menyerang dalem lubang kenikmatanku.

Sementara bapak kulihat semakin cepat dan berkata bila kita berdua akan mencapai puncak secara
bersama-sama. Tapi aqu sudah tidak tahan lagi, aqu mengerang… mengejang… kugigit bibir bapak,
ternyata demikian pula dgn bapak.

Kami berdua mencapai puncak tinggi bersamaan, kurasakan cairan hangat bapak dan cairanku
menyatu di dalem lubang kelaminku. Aqu berkedut, bapak berkedut, kami semakin erat berpelukan,
peluh membanjiri seluruh badan, jepitan kakiku di pinggang bapak, diimbangi pelukan tangan bapak
di badanku, kami berdua sesak, kami berdua klimaks, kami berdua memejamkan mata sesaat tidak
peduli dgn sekitar.

Sampai pada suatu ketika, ibu mengunjungi orang tuanya di lain propinsi, ibu berangkat dgn anaknya
menggunakan kereta Api sementara bapak tidak ikut karena tidak dapat cuti. Ibu pergi sekitar lima
hari.

Pagi hari sesuai dgn tugasku sehari-hari, aqu mengepel ruangan, sengaja kulepas bh dan celana
dalemku, aqu hanya mengenakan daster saja tanpa daleman. Kulihat kamar majikanku masih
tertutup pintunya, kuketuk pintu dgn maksud ingin mengepel kamar majikanku.
Kemudian bapak membukakan pintu, aqu masuk dan langsung mengepel, sementara bapak masuk
kekamar mandi yg terletak juga di lama kamar majikanku. Sengaja agak berlama-lama mengepel dgn
maksud memancing reaksi bapak, kutarik dasterku lebih agak ke atas, sehingga kedua pahaqu
terlihat jelas.

Pancinganku mengena, bapak keluar dari dalem kamar mandi dan mengomentariku bahwa pahaqu
tampak putih mulus, kubalikkan badan sengaja menghadap ke arah bapak, dgn posisiku mengepel
akan terlihat jelas kedua buah dadaqu yg tak tertutup breast houlder.

Bapak tersenyum menghampiriku dan berkata bila aqu sengaja memancing dirinya, kubalas
senyuman bapak dgn berkata memang aqu sengaja, karena aqu ingin disebadani bapak lagi. Kulihat
bapak menurunkan sarungnya, yg ternyata juga tidak mengenakan celana dalem, terlihat kelamin
bapak sudah berdiri tegang.

Setelah pamit untuk mencuci tanganku, kuhampiri bapak, aqu elus kelamin itu, bapak duduk ditepi
tempat tidur, sementara aqu jongok di antara kedua paha bapak, perlahan tapi pasti, kelamin bapak
aqu cium dan kumasukkan kedalem mulutku.

Terdengar desahan bapak, sementara tangan kiriku menyentuh kelaminku, ternyata sudah basah,
terus kuelus perlahan kelaminku.

Bapak merengkuh bahuku, menarik supaya aqu berdiri, dan memposisikan aqu jongkok di atas
kelamin bapak. Dgn perlahan kuturunkan bokongku dan dibantu dgn tangan bapak untuk
mengarahkan kelaminnya menuju lobang kelaminku, pertama agak susah untuk masukkan kelamin
bapak, kucoba memasukkannya sedikit demi sedikit.

Setelah posisi dan kedaleman kelamin bapak sudah pas, mulailah kuturun-naikan bokongku, tangan
bapak tidak tinggal diam, diarihnya dasterku untuk dilepas, kemudian diremas-remaslah kedua buah
dadaqu.

Lama-kelamaan aqu merasakan sengatan yg luar biasa, kupercepat goyganku, kugesek-gesek
kelaminku, dan tak lama kemudian aqu tak sanggup lagi menahan kebelet pipisku, kupeluk bapak
dgn posisi masih tertancap kelamin bapak, jebolah pertahananku, aqu kebanjiran lagi.
Kami bertukar posisi, aqu sekarang di bawah, ditepi ranjang, sedang bapak berdiri di sisi ranjang,
Sebelum bapak memasukkan kelaminnya dia bertanya kapan aqu mens, kujawab kira-kira lima hari
lagi aqu mens.

Setelah tahu jawabanku, bapak segera mengangkat kedua kakiku dan perlahan memasukkan
kelaminnya kedalem kelaminku, digoygkannya bokong bapak maju-mundur, sensasi kemasukan
kelamin bapak di dalem kelaminku terulang lagi, aqu merasa terangsang lagi, kubantu dgn
menggoygkan bokongku.

Aqu klimaks lagi, namun bapak mengajak untuk bersama-sama karena beliau juga sudah hampir.
setelah beberapa saat kutahan, akhirnya jebol lagi pertahananku, kulihat hampir bersamaan
pertahanan bapak juga jebol, akhirnya kami dapat mencapai klimaks secara bersamaan.
Lama posisi kelamin bapak tertancap dalem kelaminku, aqupun tidak dapat berbuat apa-apa karena
nikmat, setelah beberapa saat kami terdiam, baru dicabutlah kelamin bapak. Kami berdua mandi
bersama layaknya suami istri.






Aqu bilang kepada bapak bila aqu sayg kepadanya, dijawab dgn senyuman bapak. Setiap hari
semenjak kepergian ibu, kami selalu memadu kasih, namun jelas setelah bapak kembali dari kantor.
Kadang di kamarku, di kamar bapak, di dapur, di ruang belakang, bahkan pernah di garasi dan di
dalem mobil. Hatiku senang, tentram, hingga ibu pulang dari luar kota.
Hingga suatu malam aqu tidak dapat tidur, udara sangat panas sehingga membuatku kegerahan,
kucopot breast houlder dan celana dalemku, hingga hanya memakai daster saja, kondisi seperti ini
membuat aqu menjadi terangsang.

Kugosok-gosok kelaminku dan kuraba-raba buah dadaqu sambil membaygkan kejadian-kejadian yg
kulalui bersama majikan laki-lakiku. Tiba-tiba aqu mendengar suara desahan dari kamar tidur
majikanku, aqu keluar dan jongkok di bawah jendela mendengarkan desahan-desahan nikmat kedua
majikanku, letak kamar majikanku tidak jauh dar kamarku, hanya dibatasi oleh gudang.
Aqu terdiam mendengarkan kegiatan di dalem kamar majikanku, kutaksir posisi ibu di atas badan
bapak. Suara-suara itu membuat tegang seluruh badanku, kuraba selangkanganku dgn tangan kanan,
sementara tangan kiriku meremas buah dadaqu.

Aqu terhanyut, mataqu terpejam membaygkan kenikmatan itu, tanpa terasa gosokan tangan kanan
di kelaminku semakin cepat, dan jari tengahku sudah masuk kedalem kehangatan kelaminku, terasa
melayg diriku.

Tak lama datanglah klimaks, posisiku sudah selonjor kenikmatan, sementara suara-suara di dalem
kamar juga tambah seru, tak lama kudengar bapak dan ibu telah mencapai klimaks, kemudian
hening.

Aqu terhuyung kembali ke kamarku dan berbaring di tempat tidurku, nafasku masih tersenggal, sisa-
sisa kenikmatan masih terasa, aqu melap kelaminku dgn celana dalemku. Setelah nafasku teratur,
kurasakan hatiku sakit, cemburukah aqu. dadaqu bergejolak, seakan tidak rela bila kedua majikanku
bersebadan.

Perasaan ini tidak boleh jawab hati kecilku, namun perasaanku tidak dapat dibohongi, aqu telah
jatuh cinta kepada bapak majikanku. Pikiranku bergejolak, antara logika dgn perasaan, yg aqu rasa
tidak akan mencapai titik temu, bagaimanakah ini?

Akhirnya kuputuskan untuk keluar dari pekerjaanku, semula ibu menahan dgn menjanjikan gajiku
dinaikkan, namun aqu menolak, kukatakan bahwa aqu akan mencari pengalaman di tempat lain.
Malamnya bapak mengintrogasiku, menanyakan kenapa aqu pindah dari keluarga itu.
Aqu bilang bila aqu mulai menyukai dan mencintai bapak serta tidak rela bila bapak berdua sama
ibu, bapak sendiri tidak dapat berbuat apa-apa, kemudian ia mencium pipiku lama sekali, tak terasa
menetes air mataqu.

Besoknya aqu pergi dari rumah itu, bapak memberiku uang tujuh kali gajiku, untuk modal katanya yg
pasti tanpa sepengetahuan ibu. Sebetulnya berat hatiku meninggalkan keluarga ini, namun hati
kecilku memberontak, terhadap orang yg aqu saygi.
Keputusanku sudah bulat, mungkin nanti suatu saat aqu mendapatkan jodoh yg juga menyaygiku
seperti bapak.





No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here